Ketahui Sistem Pembayaran yang Berlaku di Indonesia?
Pada zaman dahulu sebuah transaksi jual beli dilakukan secara langsung dengan uang tunai, meski pun hal ini masih dilakukan hingga saat ini. Dengan kemajuan teknologi, transaksi pembayaran pun kini mulai bergeser ke arah non-tunai.
Maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem untuk mendukung sistem pembayaran non-tunai. Sistem pembayaran memiliki peran untuk menjalankan aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, mengetahui pengertian sistem pembayaran beserta komponen yang ada di dalamnya akan memudahkan kita dalam melakukan aktivitas usaha atau bisnis yang sedang dijalankan.
Sistem pembayaran akan tetap terus berkembang, terutama mengikuti teknologi dan tren masyarakat. Bagi kamu yang sedang menjalankan usaha atau bisnis, kamu juga harus menyesuaikan metode pembayaran dengan teknologi yang tersedia di zaman sekarang.
Apa saja komponen sistem pembayaran tersebut?
Table of Contents
Apa itu Sistem Pembayaran ?
Menurut Bank Indonesia, sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Sistem pembayaran hadir bersamaan dengan adanya konsep uang sebagai alat tukar atau medium of change. Sistem pembayaran memiliki 3 prinsip di dalamnya, yaitu otorisasi, kliring dan penyelesaian akhir (settlement).
Sistem Pembayaran di Indonesia
Di Indonesia, secara umum sistem pembayaran ada dua jenis, yakni pembayaran tunai dan pembayaran non-tunai. Perbedaannya terletak pada instrumen yang digunakan, uang kartal (kertas dan logam) untuk sistem pembayaran tunai.
Sedangkan pembayaran non-tunai menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) seperti cek, bilyet, giro, debit atau pun uang elektronik.
Mengutip Bank Indonesia, sistem pembayaran non-tunai pun ternyata dikelompokkan lagi ke dalam 2 jenis transaksi, yaitu transaksi nilai besar (wholesale) dan transaksi ritel.
Transaksi nilai besar itu lebih bersifat penting dan segera (urgent), sedangkan transaksi ritel mencakup transaksi antar individu dengan nilai kurang dari Rp 1 miliar dengan karakteristik bernilai kecil.
Selain, jenis sistem pembayaran di atas, ada sistem pembayaran yang bisa digunakan lintas negara yakni sistem pembayaran internasional. Sistem pembayaran yang satu ini berlaku jika kamu ingin bertransaksi dengan mata uang yang berbeda.
Beberapa contoh alat pembayaran nontunai bertaraf internasional antara lain adalah cek, kartu kredit, wesel pos, dan online payment.
Komponen dalam Sistem Pembayaran
Ada beberapa komponen yang mengatur jalannya sistem pembayaran, antara lain:
1. Kebijakan
Kebijakan yang memberikan dasar pengembangan sistem pembayaran di suatu negara. Di Indonesia, kebijakan sistem pembayaran ditentukan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral.
2. Kelembagaan
Lembaga yang terlibat dalam sistem pembayaran di antaranya bank sentral, bank lokal, penyedia jasa jaringan, pencetak kartu, dan sebagainya. Bank sentral dalam sistem pembayaran berperan sebagai operator, regulator, dan supervisor.
3. Alat pembayaran
Sebuah sistem pembayaran harus ada alat pembayaran yang digunakan untuk membayar transaksi keuangan tersebut. Di Indonesia, alat pembayaran yang sah adalah Rupiah.
Mata uang rupiah dapat dibayarkan melalui pembayaran tunai maupun non-tunai. Contoh pembyaran non-tunai seperti internet banking, mobile banking, e-wallet, QRIS dan sebagainya.
4. Mekanisme Operasional
Mekanisme operasional harus menjamin dana yang dipindahkan oleh pengirim sudah aman di tangan penerima. Contoh yang ada di Indonesia adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Keduanya digunakan oleh BI untuk memproses transaksi keuangan elektronik.
5. Infrastruktur Teknis
Infrastruktur teknis adalah komponen yang mendukung sistem pembayaran agar bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Contoh infrastruktur teknis dalam sistem pembayaran adalah mesin EDC.
6. Perangkat Hukum
Perangkat hukum meliputi undang-undang dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan sistem pembayaran. Termasuk aturan yang mengatur berbagi pihak yang terlibat dalam sistem pembayaran.
7. Saluran Pembayaran
Komponen sistem pembayaran juga harus memiliki saluran pembayaran. Saluran-saluran tersebut bisa berupa ATM, kartu debit, kartu kredit, EDC, maupun dibayarkan secara langsung.
8. Pengguna
Pengguna sebagai pelaksana transaksi termasuk ke dalam salah satu komponen sistem pembayaran.
Demikian penjelasan mengenai sistem pembayaran yang ada di Indonesia. Seiring dengan perkembangan era digital, sistem pembayaran digital semakin mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi.
Begitu pun dengan Hijra Bank, sebagai bank digital syariah memberikan layanan sistem pembayaran digital untuk keperluan sehari-hari, misalnya untuk membayar tagihan listrik atau top-up uang elektronik di berbagai platform.
Pakai yang baik untuk kebutuhan pembayaranmu dengan Hijra Bank. Top-up e-wallet atau pun bayar tagihan listrik di Hijra Bank untuk.
Unduh aplikasi Hijra Bank yang sudah tersedia di