bi checking

Mengenal Fungsi BI Checking: Pentingnya Verifikasi Kredit

Athariq Faisal

21 Mar 2023

5 Min Read

Bagi kamu yang sudah pernah mengajukan pembiayaan ke Lembaga keuangan, istilah BI checking tentu sudah tidak asing lagi. BI checking menjadi salah satu persyaratan bagi calon debitur saat akan mengajukan berbagai jenis pinjaman mulai dari KPR (Kredit Pemilikan Rumah), KTA (Kredit Tanpa Agunan) hingga pinjaman untuk modal usaha.

Apabila ada calon nasabah yang pengajuan pembiayaannya ditolak, bisa jadi itu karena kolektibilitasnya dalam BI checking berstatus buruk. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu BI checking, fungsi BI checking dan cara mengecek BI checking, kita akan membahasnya secara lengkap dalam artikel ini!

Pexels/Karolina Grabowska

Apa Itu BI Checking?

Dilansir dari situs SikapiUangmu OJK, BI checking adalah pengecekan riwayat kredit di Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia yang dilakukan oleh debitur.

Seperti yang kita tahu, Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai SID atau Sistem Informasi Debitur yang berisi berbagai informasi aktivitas perbankan nasabah, termasuk kreditnya.

Lewat sistem tersebut bisa diketahui apakah nasabah tersebut memiliki kredit yang baik atau buruk. Hasil dari BI checking ini menentukan apakah nasabah tersebut berhak mendapatkan kredit atau tidak. Jika ternyata terdapat masalah dengan skor kreditnya, maka kemungkinan besar nasabah yang bersangkutan akan ditolak jika mengajukan pembiayaan atau pinjaman.

Per tanggal 1 Januari 2018, proses pemeriksaan skor kredit ini tidak lagi dilakukan oleh bank Indonesia melainkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai pengawas dan regulator aktivitas keuangan di tanah air. Namanya pun berganti menjadi SLIK OJK atau Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan.

SLIK OJK pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan BI checking yakni untuk mengawasi dan memberikan layanan informasi keuangan termasuk menyediakan informasi debitur atau iDEB. Cakupan SLIK OJK pun diperluas tidak hanya mencakup lembaga keuangan bank saja melainkan lembaga keuangan non-bank.

Semua lembaga yang terdaftar dan berizin dari OJK dan Bank Indonesia wajib memberikan laporan mengenai data debitur kepada SID. Tidak hanya itu, SLIK juga dimanfaatkan untuk melaporkan data agunan, fasilitas penyediaan dana dan informasi lainnya dari beragam lembaga keuangan, LPIP (Lembaga Pengelolaan Informasi Perkreditan), masyarakat dan lain sebagainya.

Bagaimana Proses Pengajuan BI Checking?

Pexels/Pixabay

Setelah mengetahui apa itu BI checking, kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengecek BI checking? Untuk mendapatkan lembar informasi riwayat kredit lewat SLIK OJK, kamu bisa melakukannya secara online maupun offline.

Pengajuan BI Checking Secara Offline

Untuk melakukan pengecekan SLIK OJK secara offline, langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah:

  • Datang langsung ke kantor OJK terdekat di kotamu
  • Serahkah dokumen yang diminta. Untuk perseorangan membawa KTP (WNI) atau paspor (WNA), membawa surat kuasa (jika pengajuan SLIK OJK dikuasakan). Untuk badan usaha, serahkan identitas pengurus, identitas badan usaha (NPWP, akta pendirian usaha, perubahan anggaran dasar terakhir dan surat kuasa jika prosesnya dikuasakan)
  • Petugas OJK akan memeriksa keaslian dan kelengkapan dokumen
  • Hasilnya akan dikirimkan lewat email.

Pengajuan BI Checking Secara Online

  • Buka aplikasi pengajuan SLIK OJK dengan mengunjungi https://idebku.ojk.go.id 
  • Lakukan registrasi dengan mengisi data yang diminta. Pastikan kamu mengisinya dengan benar lalu klik “Selanjutnya”
  • Siapkan hasil scan semua dokumen dan unggah sesuai dengan instruksi yang tertera di halaman situs
  • Jika pendaftaran berhasil, kamu akan menerima email dari OJk yang berisi beberapa informasi termasuk informasi nomor pendaftaran
  • Kamu bisa mengecek status permohonan pada menu “Status Layanan”. Cukup dengan masukkan nomor pendaftaran dan kamu bisa mengetahui status permohonanmu
  • Proses penerbitan iDEB akan dilakukan oleh OJK paling lama 1 hari kerja setelah pendaftaran dilakukan.

Apa Saja Fungsi BI Checking?

BI checking –atau yang sekarang disebut dengan SLIK OJK tentu memiliki sejumlah fungsi. Bagi masyarakat atau nasabah, BI checking adalah data yang dibutuhkan untuk memudahkan proses pengajuan kredit. Namun bagi pemerintah maupun lembaga perbankan, SLIK OJK memiliki beberapa fungsi:

1. Menjaga Kualitas Kreditur

Kreditur sebagai pemberi kredit bisa mempertahankan layanan keuangan yang mereka berikan dengan melakukan analisis yang tepat kepada calon debitur mereka. Dengan hanya memilih debitur yang kredibel, ini secara langsung juga akan meningkatkan reputasi lembaga keuangan tersebut sebagai pemberi kredit yang tepercaya. 

2. Mencegah Kejahatan Keuangan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, hanya lembaga keuangan terdaftar yang bisa mengakses atau terintegrasi dengan sistem SID. Adanya informasi ini adalah bentuk penerapan manajemen risiko kredit atau pembiayaan dengan memastikan hanya debitur yang layak yang bisa menerima pinjaman. Dengan begitu risiko kejahatan keuangan dan kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) bisa ditekan. Pada akhirnya ini akan meningkatkan disiplin keuangan baik di kalangan masyarakat maupun lembaga keuangan itu sendiri.

3. Mempercepat Proses Pengajuan Kredit

Adanya informasi yang terintegrasi terkait data debitur, proses pengajuan pinjaman bisa jadi lebih cepat dan mudah. Selama skor atau riwayat kreditmu baik, maka peluang pengajuan pembiayaanmu untuk diterima akan semakin besar.

4. Meningkatkan Akurasi dalam Pengambilan Keputusan

Bank atau lembaga keuangan non-bank yang menyediakan produk berupa pinjaman mendapatkan berkas pengajuan kredit yang jumlahnya tidak sedikit. Mereka harus memeriksa secara cermat dokumen serta kelayakan mereka sebelum mengucurkan kredit. Adanya SLIK OJK akan meningkatkan akurasi analisis data debitur sehingga proses pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan cermat.

5. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh bank maupun lembaga keuangan lainnya adalah tingginya NPL atau Non-Performing Loan. Seperti yang kita tahu, NPL bersumber dari pinjaman yang gagal dibayar oleh debitur. Tingginya persentase NPL akan menyebabkan bank mengalami kesulitan untuk menyalurkan kredit kembali.

Salah satu cara mencegah hal tersebut serta menjaga stabilitas sistem keuangan adalah dengan memeriksa riwayat kredit calon debitur secara cermat lewat SLIK OJK.

Setelah mengetahui apa itu BI checking dan fungsinya, kamu tentu memiliki gambaran tentang bagaimana proses pengajuan pembiayaan dilakukan. 

Ingin membangun skor kredit yang lebih baik? Kamu bisa memulainya dengan mengatur pinjaman dan utang yang kamu miliki dengan membayarnya secara penuh dan tepat waktu.

Untuk bantu atur keuanganmu sesuai nilai-nilai syariah, kamu bisa menabung di Hijra Bank. Melalui fitur Hijra Box dari Hijra Bank, kamu bisa buat box-box alokasi tabungan untuk masing-masing tujuan finansialmu, termasuk untuk melunasi pinjaman dan utang.

Yuk unduh aplikasi Hijra Bank supaya kamu bisa #LifeUpgrade menjadi pribadi yang lebih baik dan berdampak dengan klik tombol di bawah ini!

playstore hijra
appstore hijra

Artikel Terkait

Tags