Apa Itu Petty Cash yang Wajib Diketahui Para Pengusaha? Yuk, Pelajari!
Petty cash (uang kecil) adalah istilah yang sering dikenal dalam dunia akuntansi.
Namun, bukan hanya para akuntan profesional saja yang wajib memahami tentang hal ini untuk pekerjaan mereka.
Untukmu yang berencana merintis bisnis atau bahkan sudah mulai menjalankannya, hal terkait kelola uang usaha ini sangat penting untuk dipahami, lho.
Namanya boleh saja uang kecil, tetapi dampak selalu siap siaga dengan dananya bisa saja tidak kecil.
Menurut Singature Analytics, uang ini juga bahkan harus tercatat untuk keperluan transparansi pajak, lho.
Nah, bagaimana detailnya? Seperti apa mencatat dan mengaturnya? Ini dia rangkumannya untuk kamu simak.
Table of Contents
Apa Itu Petty Cash? Apa Kegunaannya?
Mengutip Investopedia, petty cash adalah jumlah uang tunai yang disimpan dalam jumlah kecil.
Uang ini tidak disimpan dalam bank, akan tetapi di tempat yang aman, seperti kotak penyimpanan khusus.
Akan tetapi, pada perkembangannya di era digital ini, tidak menutup kemungkinan bahwa uang kecil juga bisa disimpan pada rekening khusus dan dapat ditransfer secara digital.
Tujuan dari menyimpan uang ini adalah untuk kebutuhan mendadak, misalnya ketika bisnismu harus membeli kebutuhan kantor atau membayar reimbursement untuk karyawan.
Meski mungkin disimpan dalam bentuk tunai, jangan lupa mencatatnya, ya. Akan lebih baik untuk memastikan catatan ini tidak hilang dan disimpan secara digital agar mudah ditelusuri dalam sistem.
Di perusahaan besar, setiap departemen bisa saja memiliki petty cash-nya masing-masing, karena kebutuhan setiap departemen bisa berbeda-beda.
Besaran uang kecil ini bisa berbeda-beda di setiap departemen, begitu pula di masing-masing perusahaan.
Ada yang menyediakan paling tidak mulai dari 1 juta rupiah, ada pula yang menyimpan 5 juta rupiah atau lebih untuk kebutuhan-kebutuhan mendadak.
Untuk menjaga uang ini, ada seseorang yang khusus diberi tanggung jawab, misalnya ketua departemen.
Orang ini harus membuat peraturan penggunaan uang tersebut, mengatur pencairannya, serta mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran.
Menurut Wall Street Mojo, kira-kira seperti inilah struktur atau skema pengelolaan petty cash yang direkomendasikan, dimana ada seorang authorizer, kasir, dan juga penerima uang.
Namun tentu saja ini bisa disesuaikan tergantung dengan keputusan di perusahaanmu.
Metode Mencatat Kas Kecil
Setelah mendapat sedikit gambaran tentang kegunaan petty cash dan cara umum mengelolanya, yuk, intip bagaimana pengeluaran dan pemasukan uang ini dicatat.
1. Kategorikan uang kecil
Langkah pertama adalah mengkategorikan uang kecil yang usahamu miliki ke dalam beberapa kategori agar lebih mudah dilacak.
Sebagai contoh, kamu bisa mengkategorikannya dalam kategori:
- umum
- reimbursement
- dana darurat
- dan lainnya
2. Catat dalam laporan keuangan
Saat petty cash digunakan, transaksinya harus tertulis di laporan keuangan.
Laporan keuangan sendiri adalah catatan tertulis yang menyatakan aktivitas bisnis dan performa finansial sebuah bisnis.
Catatan inilah yang dievaluasi untuk keperluan pajak dan lainnya.
Dalam catatan ini, ada tiga laporan utama, yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Bersumber dari Detik, inilah contoh sebagian dari laporan keuangan yang mencatat segala aspek finansial usaha.
Plus Minus Menyimpan Uang Kecil
Tidak bebas dari risiko, ada kelebihan dan juga kekurangan dari memiliki petty cash di perusahaan.
Secara umum, kamu akan jadi lebih siap secara finansial jika menghadapi pengeluaran yang tidak terduga untuk bisnis.
Akan tetapi, jika uang disimpan secara cash, risiko keamanan cenderung lebih tinggi dibanding secara digital karena dapat lebih mudah dicuri.
Meski begitu, uang cash tetap masih sangat bisa diandalkan, apalagi di situasi di mana kamu harus melakukan pembayaran namun tidak memiliki koneksi yang bagus, atau jika sistem mobile banking atau e-wallet sedang tidak bekerja.
Kekurangannya, dengan uang cash, pelacakan dana cenderung lebih sulit meski kamu mencatatnya dengan baik. Ada kesempatan bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menggunakan dana tanpa sepengetahuanmu, sehingga menyebabkan kerugian.
Di sisi lain, jika kamu ingin menyimpan petty cash secara digital, sebaiknya pastikan untuk memilih bank yang terpercaya dan memiliki sistem yang aman. Pasalnya, menyimpan uang secara digital bukan berarti kamu bebas dari kehilangan.
Itulah dia rangkuman dari Hijra mengenai petty cash, kegunaannya, hingga plus minus memilikinya sebagai pengetahuan tambahan khususnya untuk kamu yang sedang mengelola bisnis.
Semoga dengan artikel ini kamu jadi lebih semangat lagi untuk mengelola finansial bisnis dengan lebih teratur.
Jika masih punya pertanyaan seputar bisnis, khususnya bisnis yang berkah secara syariah, kamu bisa bertanya pada para ahli dan profesional lewat fitur Tanya Ahlinya di aplikasi Hijra Bank.
Bebas biaya, kamu dapat langsung mengutarakan pertanyaanmu pada ahli pilihan secara privat.
Selain itu, Hijra Box atau kotak-kotak tabungan di Hijra juga bisa jadi solusimu memilah-milah antara dana pribadi dan berbagai kebutuhan bisnis agar tidak tercampur, lho.
Yuk, download aplikasinya dengan klik tombol di bawah ini!