pahlawan islam

7 Sosok Pahlawan Islam yang Menginspirasi karena Kepribadiannya

Athariq Faisal

9 Nov 2022

7 Min Read

Dalam sejarah perkembangannya, Islam memiliki pahlawan-pahlawan yang sangat luar biasa. Selain Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan dan pembawa wahyu Allah SWT, ada juga pahlawan-pahlawan Islam, yang ikut menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. 

Para pahlawan Islam ini juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang adil dan bijak. Mereka dikenal bukan hanya sebagai sosok pemberani tetapi juga seseorang yang saleh dan kualitas ibadahnya sangat terjaga. Kepribadian dan kualitas ibadah mereka yang baik karena mengikuti jejak Rasulullah SAW.

Kepribadian para tokoh pahlawan Islam ini patut juga kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam urusan cara mereka beribadah hingga bagaimana sikap mereka bersosialisasi di kehidupan sehari-hari.

Siapa sajakah pahlawan Islam itu? Berikut ulasannya.

Sosok Pahlawan Islam yang Patut Kita Teladani

1. Khalid Bin Walid

Nama yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga kaum Muslimin dan sejarah Islam. Khalid bin Walid adalah salah satu pahlawan Islam, dan jenderal perang yang hebat dan tak terkalahkan. Beliau dijuluki sebagai “Pedang Allah yang Terhunus”.

Khalid bin Walid merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang sangat ditakuti musuh di medan peperangan. Bahkan sebelum memluk Islam dan membela Islam, Khalid Bin Walid merupakan seorang jenderal medan perang bagi pihak kaum kafir Quraisy. 

Banyak peperangan yang telah beliau pimpin di masa dakwah Rasulullah SAW seperti penaklukan tanah Arab dan Mesopotamia. Khalid bin Walid berhasil meraih kemenangan dalam perang, salah satunya Perang Yarmuk.

Salah satu kepribadiannya yang perlu dicontoh adalah jiwa lapang dada dan bersahaja yang ada di dalam diri Khalid Bin Walid. Hal ini ditunjukkan Khalid Bin Walid di saat masa khalifah Umar Bin Khatab. 

Pada saat itu khalifah Umar mengganti jabatan Khalid Bin Walid dengan orang lain. Tetapi, Khalid Bin Walid menerimanya, meskipun pada saat itu tidak ada kesalahan sama sekali yang dibuatnya. 

Beliau selalu menuntaskan pekerjaannya dengan sempurna. Setelah sukses, kepemimpinan pun ia serahkan kepada penggantinya, Abu Ubaidah bin Jarrah. Khalid bin Walid tidak mempunyai obsesi dengan ketokohannya. 

Dia tidak menjadikan popularitas sebagai tujuan. Itu dianggapnya sebagai sebuah perjuangan dan semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT. 

2. Abu Ubaidah Bin Al-Jarrah

Abu Ubaidah bin Al Jarrah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang memeluk Islam yang paling awal. Beliau memeluk Islam atas ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan mengucapkan kalimat syahadat sehari  setelah Abu Bakar. 

Beliau pernah bergabung dalam Perang Badar, di mana saat itu ia harus menghadapi ayahnya sendiri, Abdullah Ibn Al-Jarrah yang berada di pihak kaum kafir Quraisy. Beliau harus menghilangkan kemusyrikan yang bersemayam dalam pribadi ayahnya. Sosok Abu Ubaidah mendapat gelar sebagai “Orang Kuat yang Terpercaya” oleh Nabi Muhammad SAW.

Sifat Abu Ubaidah yang jujur dan amanah, membuat Rasulullah SAW menunjuk Abu Ubaidah sebagai komandan. Abu Ubaidah juga diutus untuk pergi ke Yaman mengajarkan Al-Qur’ran dan sunnah di sana. Abu Ubaidah juga menjadi satu-satunya sahabat yang mendapat kesempatan bekerja dan berdakwah di luar Madinah. Abu Ubaidah juga menjadi pemimpin umat di Syam.

3. Hamzah Bin Abdul Muthalib

Hamzah Bin Abdul Muthalib adalah pahlawan Islam yang juga sahabat sekaligus paman Rasulullah SAW. Beliau adalah saudara sepersusuan Nabi SAW yang memeluk agama Islam pada periode pertama atau dikenal sebagai as-sabiqun al-awwalun.

Sama halnya seperti paman Rasulullah SAW yang lain, Hamzah adalah sosok pelindung dan sangat sayang kepada keponakannya terssebut. Jika ada hinaan kepada Rasulullah yang datang dari kaum Quraisy, beliaulah orang yang pertama kali membela Rasulullah SAW, meski pada saat itu ia belum masuk Islam. 

Setelah masuk Islam, Hamzah bertindak sebagai pelindung Nabi Muhammad SAW dan melakukan dakwahnya secara terbuka. Selama mengikuti Nabi Muhammad SAW berdakwah, Hamzah bersama dengan Ali bin Abi Thalib bersama-sama berusaha menjaga Nabi Muhammad dari gangguan kaum musyrikin Quraisy. Hamzah terus mendampingi Nabi Muhammad, bahkan ikut hijrah ke Madinah.

Hamzah Bin Abdul Muthalib adalah sosoknya paling terdepan dalam membela Islam. Terutama ketika kaum Quraisy gencar menghasut yang memicu peperangan. Pada saat akan berlangsung Perang Badar, untuk pertama kalinya Rasulullah SAW memercayai Hamzah sebagai penegak bendera Islam dan beliau dijuluki sebagai “Singa Allah”.

Namun dalam perang Uhud, Hamzah harus gugur syahid. Kematian Hamzah dalam Perang Uhud diketahui Rasul SAW dan menjadi luka terdalam hingga menggemparkan seluruh kaum Muslimin.

4. Usamah Bin Zaid

Usamah Bin Zaid adalah salah satu pahlawan Islam dan komandan perang di zaman Rasulullah SAW yang paling muda. Beliau diangkat menjadi komandan perang oleh Rasulullah SAW di saat usianya 18 tahun. 

Usamah bin Zaid adalah salah seorang sahabat yang mendapat bimbingan langsung dari Rasulullah SAW, mendidiknya dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan padanya.  Usamah tumbuh sebagai pemuda yang cerdik dan pintar, berani luar biasa, bijaksana, pandai meletakkan sesuatu pada tempatnya, tahu menjaga kehormatan, senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan tercela, pengasih dan (sebaliknya) dikasihi banyak orang, takwa, wara’ (berhati-hati), dan mencintai Allah SWT.

Ada suatu kisah tentang beliau yang sempat ditolak Rasulullah SAW untuk ikut sebagai pasukan dalam perang Uhud.  Alasannya pada saat itu usia Usamah masih terlalu kecil mengikuti perang. Namun, keberaniannya dan kecintaan terhadap Islam tak mematahkan semangatnya. Di perang berikutnya yakni di perang Khandaq. 

Usamah pun meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk mengikuti perang tersebut, dan Rasulullah SAW pun mengizinkannya.  Selain itu, Usamah juga bertempur bersama Rasulullah dalam Perang Hunain.

Keempat pahlawan Islam di atas merupakan sahabat yang iktu berperang bersama Rasulullah SAW melawan pasukan kafir Quraisy. Selain itu, terdapat pula pahlawan Islam yang patut kita kenal dan teladani kegigihannya dalam memperjuangkan dakwah Islam, yang tak hidup sezaman dengan Rasulullah SAW. 

Bahkan di antara pahlawan Islam berikut ini membawa dakwah dan kekuasaan Islam menyebar luas hingga ke Eropa.

5. Thariq Bin Ziyad

Thariq Bin Ziyad adalah salah satu pahlawan Islam yang terkenal dalam penaklukan Andalusia atau yang kita kenal saat ini sebagai Spanyol atau dalam Bahasa Spanyol dikenal sebagai Taric El Tuerto. Beliau adalah panglima dari Dinasti Bani Umayyah. 

Atas perintah Khalifah al-Walid bin Abdul Malik, Thariq membawa pasukan Islam menyeberangi selat Gibraltar menuju daratan Eropa dari sinilah sejarah bangsa Ifranji –sebutan untuk orang-orang Eropa- itu berubah.

Jasa-jasa Thariq dan kepahlawanannya diabadikan dengan nama selat yang memisahkan Maroko dan Spanyol dengan nama Selat Gibraltar. Gibraltar adalah kata dalam bahasa Spanyol yang diartikan dalam bahasa Arab sebagai Jabal Thariq atau dalam bahasa Indonesia Bukit Thariq.

6. Muhammad Al Fatih

Muhammad Al Fatih dikenal sebagai penakluk Konstantinopel atau yang kita kenal sekarang adalah Kota Istanbul di Turki. Beliau adalah Sultan dari Dinasti Usmaniyah (Ottoman.  Dalam bahasa Turki beliau dikenal dengan Sultan Mehmed II. 

Pada masa pemerintahannya, Muhammad Al Fatih bertekad untuk memperkuat angkatan laut Ottoman dan berusaha merebut Konstantinopel dari Kekaisaran Romawi Timur. Keinginannya ini pun dapat terwujud hanya dalam waktu dua tahun. Pada awal 1453, ia mengerahkan 80.000-200.000 pasukan Ottoman, artileri, dan 320 kapal perang untuk mengepung Konstantinopel. 

Pada awal April 1453, Muhammad Al Fatih menyerang Konstantinopel dan mengepungnya. Pengepungan berlangsung selama 53 hari, sampai akhirnya Konstantinopel jatuh pada 29 Mei 1453. 

Bahkan Rasulullah SAW pernah bernubuat dalam sebuah hadis tentang penaklukan kota Konstantinopel,

“Sesungguhnya akan dibuka Kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu.” (HR. Imam Ahmad 4/235, Bukhori 139). 

Dalam catatan sejarah, nama Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih tercatat sebagai seorang pemimpin yang teguh mendirikan shalat. Tidak hanya shalat fardhu yang lima waktu, namun juga shalat sunnah, seperti shalat rawatib dan shalat tahajjud.

Beliau sangat meyakini bahwa kemenangannya menguasai Konstantinopel bukan karena kekuatan militernya, tetapi adanya pertolongan Allah SWT. Sejak remaja, Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud walau pun hanya semalam. Bahkan, pada saat dia terbaring sakit pun, Muhammad Al Fatih selalu menyempatkan diri bangun pada sepertiga malam terakhirnya untuk bersimpuh sujud di hadapan Sang Khalik. 

Beliau ingin mengikuti tabiat Rasulullah SAW yang selalu menegakkan shalat tahajud sepanjang malam dalam hidupnya. Shalat tahajud bagi Rasulullah SAW merupakan kewajiban yang tak bisa beliau tinggalkan, sebagai takhsis baginya. Sultan Mehmed II adalah ahli qiyamul lail yang selau kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Allah SWT. 

7. Shalahuddin Al Ayubi

Shalahuddin Al Ayubi tak hanya terkenal di kalangan umat Muslim saja sebagai pahlawan Islam, tetapi juga di kalangan dunia barat dan dikenal dengan nama Sultan Saladin. 

Beliau adalah sultan pendiri dinasti Ayyubiah yang membebaskan kota Yerusalem atau Baitul Maqdis. Dalam hidupnya, Sultan Shalahuddin Al Ayubi menyibukkan diri dalam berjihad, tidak hanya di medan pertempuran untuk menghalau para musuh Islam, juga berhihad mewujudkan kesejahteraan rakyat. Misalnya, dengan cara membangun rumah- rumah sakit, sekolah-sekolah, serta masjid-masjid di seluruh daerah kekuasaannya.

Jasa terbesar Sultan Shalahuddin Al Ayubi adalah membebaskan Masjid al-Aqsha dan mengusir tentara Salibis dari Baitul Maqdis sekitar tahun 1217 hingga 1221 masehi. Pada saat itu beliau segera memerintahkan pemugaran kota suci itu. Baitul Maqdis dan Kubah Batu dibersihkannya dari simbol- simbol yang menyalahi tauhid.

Meski dikenal sebagai panglima perang, Shalahuddin Al Ayyubi lebih suka menghindari perang dan menghentikan perang secara damai, meski musuhnya telah di ambang atau bahkan telah menelan kekalahan. Ia tidak membalas kejahatan pasukan Salib yang membunuh setiap Muslim di Yerusalem saat berhasil merebut kota suci itu lebih dari seabad sebelumnya.

Dalam buku Buku The Crusades Through Arab Eyes (1984) karya Amin Maalouf disebutkan bahwa Shalahuddin al-Ayyubi selalu ramah pada siapa pun yang datang mengunjunginya, selalu meminta mereka tinggal sejenak dan makan bersamanya, memperlakukan mereka dengan penuh hormat, bahkan kepada tamu non-Muslim sekalipun. Ia tidak dapat membiarkan pengunjungnya melanjutkan perjalanan dalam keadaan kecewa.

Bahkan kisah Sultan Saladin ini pernah difilmkan oleh industri film Hollywood yang berjudul Kingdom of Heaven

Demikian kisah singkat dari 7 pahlawan Islam yang patut kita kenang karena perjuangannya dalam menegakan dan menyebarkan dakwa Islam ke seluruh penjuru dunia. Kisah heroik dan kepahlawanannya bisa kita jadikan contoh dalam membangun keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT di kehidupan sehari-hari. 

Yuk kita mulai mencari ilmu untuk menambah keimanan dan ketakwaan kita serta bekal hijrah dengan benar dari para asatiz yang mempunyai kompetensi di bidangnya. Ikuti Hijra Live Kajian di aplikasi Hijra Lifestyle. Daftar dan unduh segera aplikasinya di https://alami.id/HijraLifestyle 

Artikel Terkait

Tags