Mana yang Terbaik?: 4 Jenis Reksadana dan Karakteristiknya
Jenis reksadana apa yang dapat kita piilih sebagai investor?
Reksadana adalah bentuk investasi yang disarankan, terutama untuk pemula, karena sifatnya yang praktis. Meskipun begitu, ada beberapa macam reksadana di financial market dan masing-masing investor harus menentukan jenis reksadana terbaik untuk dirinya sendiri karena setiap orang punya profil risiko yang berbeda beda.
Mari kenali kategori-kategori reksadana yang ditawarkan di pasaran!
Table of Contents
Reksadana Pendapatan Tetap
Pada reksadana pendapatan tetap, sebanyak 80% porsinya dialokasikan ke produk obligasi atau surat utang sedangkan sisanya ke pasar uang. Obligasi biasanya akan memberikan imbal balik yang stabil. Jenis reksadana ini disarankan untuk investor yang menggunakan instrumen investasi tersebut untuk menyimpan dana dalam jangka pendek (kurang dari tiga tahun).
Ada beberapa fitur utama dari reksadana pendapatan tetap:
- Fluktuasi di pasar reksadana tidak drastis, cenderung stabil.
- Tingkat likuiditas yang tinggi sehingga bisa dijadikan sumber dana urgen.
- Investor punya fleksibilitas untuk menjual aset sesuai keinginannya.
- Modal awal untuk berinvestasi lumayan rendah.
- Tingkat keuntungannya per tahun cukup tinggi, mencapai 6%.
Reksadana Pasar Uang
Pada jenis reksadana ini, seluruh porsi investasi akan dialokasikan pada instrumen pasar uang dengan jangka waktu yang sangat singkat (kurang dari setahun). Beberapa contoh instrumen pasar uang adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan sertifikat deposito. Salah satu tujuan produk ini adalah untuk pemeliharaan kapital atau modal.
Beberapa fitur utama dari jenis reksadana pasar uang yakni:
- Likuiditasnya lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap.
- Fleksibilitas menjual aset di hari bursa cukup tinggi.
- Modal awal untuk membeli unit reksadana cukup rendah.
- Memiliki risiko yang paling rendah dibandingkan produk reksadana lain.
- Tingkat keuntungannya lebih rendah dibanding produk yang lain karena jangka waktu singkat.
Reksadana Saham
Sebuah produk reksadana disebut sebagai reksadana saham jika 80% dananya dialokasikan ke equity market atau pasar ekuitas. Pasar ekuitas merupakan pasar finansial yang melakukan trading atas saham-saham perusahaan yang sudah melakukan initial public offering (IPO). Karena itu, pergerakan market tergantung dari performa perusahaan-perusahaan tersebut.
Karakteristik jenis reksadana saham yang patut kamu kenali adalah:
- Risikonya paling tinggi dibandingkan produk reksadana yang lain.
- Potensi keuntungannya lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.
- Nilainya sangat fluktuatif sehingga tidak cocok digunakan sebagai aset likuid.
- Terdapat aturan-aturan restriktif dari pemerintah terkait investasi saham.
Reksadana Campuran
Reksadana campuran mengalokasikan dananya ke tiga instrumen: obligasi, pasar uang, dan pasar ekuitas. Tujuan dari adanya produk reksadana ini adalah untuk memaksimalkan pertumbuhan aset dan imbal hasil yang akan diperoleh, namun dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham.
Fitur-fitur dari produk reksadana ini di antaranya adalah:
- Risikonya moderat.
- Potensi hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.
- Dibagi menjadi tiga jenis tergantung dari komposisi portofolionya, yaitu: konservatif, moderat, dan agresif.
Mengenal Profil Risiko Diri
Sebelum memutuskan jenis reksadana yang tepat untukmu, kamu harus melihat seberapa besar risiko investasi yang bisa kamu tanggung. Berikut merupakan beberapa aspek yang digunakan untuk menentukan profil risikomu di dalam melakukan kegiatan investasi:
Profil personal
Hal ini mencakup faktor personal seperti usia dan keluarga atau tanggungan finansial. Jika kamu adalah seorang lajang yang masih berusia muda, maka kamu bisa menaruh investasimu ke produk reksadana dengan risiko yang lebih besar untuk mendapatkan imbal hasil yang tinggi pula.
Tanggungan finansial pun berpengaruh besar dalam profil risikomu. Jika kamu membiayai hidup anggota keluarga lain, maka kamu perlu memiliki dana untuk keperluan jangka pendek. Di dalam kasus ini, ada baiknya menginvestasikan uang pada reksadana yang likuiditasnya tinggi dan tidak terlalu fluktuatif.
Profesi dan pemasukan
Selain profil personalmu, kamu juga harus mempertimbangkan faktor-faktor profesional seperti pekerjaan dan pemasukanmu. Dari segi profesi, toleransimu terhadap risiko seharusnya lebih kecil jika kamu hanya memiliki satu sumber pemasukan saja. Akan tetapi, jika income stream-mu beragam, kamu bisa menaruh uang di investasi yang lebih berisiko.
Besaran pemasukanmu pun juga menjadi bahan pertimbangan. Para ahli finansial menyarankan setiap individu untuk mengalokasikan 20% penghasilannya untuk menabung dan berinvestasi. Ada baiknya kamu tahu batas maksimal uang yang bisa kamu alokasikan di reksadana dan tetap menjaga diri di batasan tersebut.
Kekayaan keluarga
Beberapa orang cukup beruntung karena dapat mewarisi kekayaan keluarga. Dengan adanya inflasi, membiarkan aset keluarga teronggok begitu saja tentu bisa merugikan karena kondisi daya beli yang makin menurun. Akan lebih baik jika kamu menginvestasikannya.
Kamu perlu melihat apakah kekayaan keluargamu memiliki surplus dibandingkan kebutuhan yang ada. Jika iya, kamu bisa menggunakan surplus tersebut untuk melakukan kegiatan investasi. Sebaliknya, jika kehilangan uang investasi dapat mengacaukan kondisi finansial keluargamu, disarankan untuk tidak berpartisipasi di produk reksadana berisiko tinggi.
Tingkat pengetahuan akan financial market
Hal lain yang perlu kamu pikirkan adalah tingkat pengetahuan diri sendiri akan financial market. Kamu perlu jujur dengan diri sendiri mengenai hal ini. Jika kamu merasa memiliki pemahaman sangat minim, reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap menjadi dua produk yang disarankan.
Sebagai contoh, kamu memutuskan untuk berinvestasi di reksadana saham. Idealnya kamu perlu memiliki pengetahuan mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di produk reksadana tersebut. Tanpa pengetahuan tersebut, kamu tidak akan bisa memahami pergerakan pasar.
Portofolio investasi saat ini
Aspek lain yang berperan di dalam penentuan profil risiko adalah portofolio yang kamu miliki sekarang ini. Jika portofoliomu kebanyakan diisi oleh instrumen pasar uang padahal kamu menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi, mungkin sudah saatnya kamu membeli aset saham.
Proses ini disebut bagai diversifikasi portofolio. Para pengelola aset investasi biasanya menyarankan klien untuk memiliki portofolio yang beragam agar risiko mereka tidak terkonsentrasi di satu aset saja. Hal ini akan menyelamatkan investor di kala situasi financial tidak stabil.
Apakah kamu tertarik untuk menginvestasikan uang di jenis reksadana terbaik sesuai profil risikomu? Sebelum mulai menginvestasikan uangmu di reksadana, pastikan kamu mengetahui hukum-hukumnya menurut syariah ya agar yang kamu peroleh melalui investasi reksadana senantiasa halal dan berkah.
Jika kamu belum memiliki dana yang cukup untuk kamu investasikan, kamu perlu terlebih dahulu mengatur uangmu. Untuk itu, kamu bisa manfaatkan fitur Hijra Box dari Hijra Bank untuk bantu kamu mengalokasikan pos-pos pendanaan untuk gapai impian dan tujuan finansialmu.
Yuk download Hijra Bank untuk bantu atur keuanganmu sesuai prinsip syariah, tanpa riba dan tanpa ribet! Download Hijra Bank dengan klik tombol di bawah!