Jenis-Jenis Transaksi dalam Bisnis, Pengusaha Wajib Tahu
Dalam sebuah perusahaan, ada banyak sekali jenis transaksi dalam bisnis yang dilakukan. Salah satunya, berdasarkan sistem pembayaran. Dalam hal ini, transaksi dibedakan menjadi dua, yaitu transaksi tunai dan nontunai dalam bisnis. Namun sebelum membahas hal tersebut, mari kita ulas dahulu tentang apa itu transaksi dan perannya dalam sebuah bisnis.
Table of Contents
Apa Itu Transaksi dalam Bisnis?
Secara umum, transaksi bisnis merupakan proses jual beli yang terjadi antara dua pihak. Proses jual beli ini bisa melibatkan barang, jasa, atau aset. Dalam prinsip akuntansi, transaksi bisnis merupakan sebutan untuk semua aktivitas yang dapat diukur dengan uang, memiliki dampak pada kondisi ekonomi perusahaan, dan tercatat di laporan keuangan secara terperinci.
Misalnya, kita memiliki sebuah bisnis distribusi dan menjual beberapa barang kepada pelanggan seharga Rp3 juta secara tunai. Peristiwa ini dapat diukur secara moneter dan berdampak pada kondisi finansial bisnis sehingga disebut sebagai transaksi. Istilah transaksi juga bisa dipakai pada peristiwa lain.
Salah satunya adalah kewajiban membayar gaji karyawan sebesar Rp10 juta setiap bulan. Hal ini dapat dikategorikan sebagai transaksi karena ada nilai uang yang dilibatkan, tercatat secara terperinci, dan punya dampak finansial pada kondisi keuangan perusahaan.
Kesimpulannya, transaksi bisnis merupakan kegiatan moneter yang terjadi di suatu perusahaan, punya andil besar dalam stabilitas ekonomi bisnis dan dicatat oleh akuntan sebagai laporan keuangan setiap beberapa periode.
Transaksi Tunai dan Nontunai dalam Bisnis
Sumber : Envato
Sebelumnya, kita sudah mendapatkan gambaran singkat tentang apa itu transaksi dalam suatu bisnis. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa transaksi penjualan dan pembelian dalam bisnis juga perlu dimasukkan ke laporan keuangan dan dilaporkan sebagai salah satu transaksi bisnis.
Inilah mengapa, untuk membuat sebuah laporan keuangan yang valid, kita juga perlu mengkategorikan setiap transaksi berdasarkan banyak faktor. Salah satunya berdasarkan sistem pembayaran. Dengan melakukan hal ini, proses pembuatan laporan akuntansi perusahaan akan jadi lebih mudah.
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, berdasarkan sistem pembayaran, transaksi bisnis dibedakan menjadi dua, yaitu transaksi tunai dan nontunai.
Transaksi Tunai
Transaksi bisnis disebut tunai apabila pembayaran dilakukan ketika transaksi berlangsung. Contoh sederhananya, seorang membeli sepasang sepatu seharga Rp250.000. Ketika di kasir, pembeli tersebut menyerahkan uang secara tunai dan kasir pun menyerahkan sepatu yang dipilih tadi ke pembeli.
Proses jual beli di atas termasuk transaksi tunai karena hak dan kewajiban pembeli maupun penjual telah ditunaikan. Uang penjualan yang masuk pun sudah wajib dicatat dan nantinya akan masuk ke laporan keuangan bisnis. Dalam skala besar, transaksi tunai juga bisa berlangsung di antara pebisnis dan supplier.
Intinya, selama pembayaran dilakukan secara langsung sebelum transaksi selesai menggunakan uang fisik maupun digital, maka kondisi tersebut dikategorikan sebagai transaksi tunai. Beberapa contoh transaksi tunai lain yang ada di dalam bisnis adalah:
- Jual beli barang dan jasa tunai
- Pembayaran gaji karyawan
- Pembayaran listrik, air, internet, dan telepon perusahaan
- Pembayaran biaya transportasi atau angkut barang
- Pembayaran pajak
- Pembayaran biaya lain-lain
Transaksi Nontunai
Sementara itu, transaksi nontunai merupakan sebutan untuk semua transaksi yang berlangsung dan pembayarannya dilakukan dengan metode tertentu. Jadi, ketika transaksi berlangsung, penjual atau pembeli tidak menggunakan uang fisik maupun digital untuk menyelesaikan aktivitas mereka.
Transaksi nontunai biasanya menggunakan metode transfer bank yang butuh waktu dan jeda sampai uang masuk ke rekening penerima. Dari proses inilah istilah nontunai didapatkan. Selain transfer bank, metode transaksi nontunai lainnya adalah:
- Pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit
- Pembayaran menggunakan cek
- Pembayaran menggunakan wesel, dan
- Pembayaran melalui bilyet atau giro
Percaya atau tidak, banyak yang mengira bahwa transaksi nontunai sama dengan transaksi kredit. Meskipun pembayaran tidak langsung dilakukan, tetapi jeda pembayaran transaksi nontunai jelas lebih cepat dibanding transaksi kredit. Pada transaksi kredit, pembayaran dilakukan dengan sistem tenor.
Artinya, setiap bulan perusahaan perlu mencicil untuk menyelesaikan transaksi kreditnya selama periode tertentu. Meskipun begitu, transaksi kredit tetap harus dimasukkan ke laporan keuangan sehingga untung rugi suatu bisnis bisa diukur dan strategi peningkatan potensi bisnis dapat diaplikasikan secara efektif.
Pada dasarnya, transaksi tunai dan nontunai dalam bisnis sama-sama sah selama tidak ada pihak yang dirugikan. Hanya saja, pastikan bahwa setiap transaksi yang terjadi tercatat dengan baik supaya penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan secara mudah dan bisa menjadi tolak ukur stabil tidaknya kondisi ekonomi suatu perusahaan.
Jadi, jenis transaksi apa yang menurut kamu paling efektif untuk bisnis? Apapun jenis transaksinya, setiap pilihan pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Terlihat praktis, transaksi tunai punya risiko besar jika kondisi keuangan perusahaan tidak memungkinkan.
Misalnya, bisnis kita membutuhkan infrastruktur seperti gudang berkapasitas lebih besar dari yang dimiliki sekarang. Namun karena keuangan terbatas dan dana di kas kantor tidak mencukupi, kita tidak bisa melakukan transaksi tunai. Maka pilihannya adalah, kita membayar dengan transaksi nontunai atau transaksi kredit agar kondisi keuangan bisnis selalu stabil.
Setelah mengetahui perbedaan transaksi tunai dan nontunai dalam bisnis di atas, apa sudah siap membangun bisnis dan membuat laporan keuangan solid agar bisnis senantiasa stabil? Sebagai rekomendasi, kamu bisa membuka rekening bisnis di Hijra Bank dan menikmati banyak keuntungan dan kemudahan melalui layanan perbankan syariah.
Hijra Bank berkomitmen untuk menerapkan secara penuh prinsip-prinsip Islam dalam seluruh proses bisnisnya, sehingga dana yang ditabung oleh nasabah dikelola tanpa melibatkan transaksi-transaksi yang dilarang oleh agama seperti riba, gharar, dan maysir. Dengan demikian, transaksi kamu pun Insyaallah akan lebih berkah.
Buat kamu yang punya bisnis maupun UMKM, kini Hijra juga memiliki fitur Hijra for Business yang memudahkanmu mencatat setiap transaksi masuk dan keluar.
Dengan fitur grafik historis aplikasi, kamu bisa memantau pemasukan dan pengeluaran bisnis kamu selama periode tertentu. Kini, kamu bisa dengan mudah memonitor kinerja keuangan bisnis kamu.
Yuk, mulai Pakai yang Baik! Unduh dan gunakan Hijra Bank dan wujudkan impian untuk mendirikan bisnis yang berkah sekaligus sukses.