6 Alasan UMKM Harus Membuat Pembukuan Keuangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian di banyak negara, termasuk di Indonesia. UMKM memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, sebagian besar UMKM masih belum memahami pentingnya pembukuan keuangan. Sebagai usaha rintisan yang dimulai dari skala kecil, perlunya UMKM membuat pembukuan keuangan yang profesional.
Ada beberapa manfaat yang akan dirasakan bagi UMKM jika melakukan pembukuan keuangan secara profesional dan rapi. Berikut ini 6 alasan UMKM harus melakukan pembukuan yang jelas untuk usahanya beserta dengan manfaatnya.
Table of Contents
Alasan UMKM Harus Melakukan Pembukuan Keuangan
1. Mengelola Keuangan dengan Lebih Efisien
Pembukuan keuangan memungkinkan UMKM untuk mengelola keuangan bisnis secara lebih efisien. Dengan mencatat setiap transaksi keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran, pemilik usaha dapat melihat secara jelas bagaimana uang mengalir dalam bisnis mereka.
Hal ini membantu mereka memahami arus kas, mengidentifikasi pemasukan dan pengeluaran yang signifikan, serta melacak keuntungan atau kerugian bisnis. Dengan informasi yang lebih akurat dan terstruktur, pengambilan keputusan finansial menjadi lebih baik, membantu mengurangi risiko kerugian, dan meningkatkan peluang keberhasilan.
2. Memenuhi Kewajiban Pajak dan Hukum
Pembukuan keuangan sangat penting dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan hukum. Setiap bisnis, termasuk UMKM, harus mentaati aturan dan peraturan yang berlaku. Dengan catatan keuangan yang teratur dan terdokumentasi dengan baik, UMKM dapat menyusun laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu sesuai dengan persyaratan pemerintah.
Dengan begitu, mereka dapat menghindari masalah hukum dan sanksi yang mungkin timbul karena ketidakpatuhan pajak atau pelaporan yang tidak akurat.
3. Memantau Kinerja Bisnis
Pembukuan keuangan memungkinkan UMKM untuk memantau kinerja bisnis secara rutin. Dengan mencatat data keuangan, pemilik usaha dapat mengukur sejauh mana bisnis mereka mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan.
Analisis kinerja yang teratur membantu menilai efektivitas strategi bisnis, mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan, serta mengevaluasi efisiensi penggunaan sumber daya.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja bisnis, UMKM dapat melakukan penyesuaian strategis yang sesuai untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
4. Mendapatkan Akses ke Pembiayaan
UMKM sering menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses ke pembiayaan dari lembaga keuangan. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi pemberi pinjaman adalah kepercayaan pada kualitas dan stabilitas keuangan bisnis. UMKM yang memiliki pembukuan keuangan yang rapi dan teratur menunjukkan komitmen dan profesionalisme dalam mengelola bisnis mereka.
Dengan informasi keuangan yang transparan, pemberi pinjaman akan lebih percaya diri untuk memberikan pinjaman atau kredit yang lebih baik dengan syarat yang lebih menguntungkan.
5. Mengidentifikasi Potensi Peningkatan Profitabilitas
Pembukuan keuangan memungkinkan UMKM untuk mengidentifikasi potensi peningkatan profitabilitas. Dengan analisis data keuangan, pemilik usaha dapat mengenali produk atau layanan yang paling menguntungkan, serta memahami biaya produksi dan operasional secara detail.
Informasi ini dapat digunakan untuk melakukan penyesuaian harga, meningkatkan efisiensi operasional, atau bahkan mengarahkan bisnis ke pasar yang lebih menguntungkan. Dengan demikian, pembukuan keuangan dapat menjadi alat strategis untuk meningkatkan pendapatan dan profitabilitas UMKM.
6. Memisahkan Kepentingan Pribadi dan Bisnis
Pembukuan keuangan memisahkan keuangan bisnis dari keuangan pribadi pemilik usaha. Hal ini membantu melindungi kepentingan pribadi dan bisnis secara hukum dan finansial. Terkadang, pemilik UMKM cenderung mencampuradukkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, yang dapat menyulitkan pengelolaan dan analisis keuangan.
Dengan pembukuan yang terpisah, risiko mengalami kebingungan keuangan dan potensi kerugian pribadi akibat kegagalan bisnis dapat dihindari. Pentingnya memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, perlu didukung oleh platform yang bisa memudahkan pemisahan keuangan.
Cara Membuat Pembukuan Keuangan untuk UMKM
Membuat pembukuan keuangan yang baik adalah langkah penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat mengelola keuangan dengan efektif, mengambil keputusan yang tepat, dan menjaga kesehatan finansial bisnis kamu. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat pembukuan keuangan untuk UMKM:
1. Pahami Jenis Pembukuan
Pertama, pahami jenis pembukuan yang diperlukan sesuai dengan jenis usahamu. Umumnya, ada tiga jenis dasar pembukuan: pencatatan kas, pencatatan berbasis akrual, dan pencatatan campuran. Pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu.
2. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Pastikan kamu memiliki rekening terpisah untuk keuangan bisnis dan pribadi. Ini membantu memisahkan transaksi bisnis dari transaksi pribadi, sehingga memudahkan pelacakan dan analisis keuangan.
3. Catat Pendapatan
Catat semua pendapatan yang diterima oleh bisnis kamu. Ini mencakup penjualan produk atau jasa, penerimaan uang dari mitra bisnis, dan sumber pendapatan lainnya. Catat Pengeluaran: Rekam semua pengeluaran bisnis, termasuk biaya operasional, pembelian inventaris, biaya pemasaran, gaji karyawan (jika ada), dan biaya lainnya. Pastikan untuk mencatat setiap transaksi dengan rinci.
4. Pencatatan Stok (Jika Berlaku)
Jika bisnis kamu melibatkan stok barang, penting untuk mencatat masuk dan keluarnya barang secara berkala. Ini akan membantu kamu mengelola persediaan dengan baik.
5. Pencatatan Utang dan Piutang
Jika kamu memiliki utang yang harus dibayar atau piutang yang harus ditagih, catat dengan jelas dalam pembukuan. Ini membantu mengelola arus kas dengan lebih baik.
6. Pencatatan Pajak
Pastikan kamu mencatat setiap transaksi yang berkaitan dengan pajak, seperti PPN (Pajak Pertambahan Nilai) atau pajak penghasilan. Hal ini penting untuk memastikan kewajiban pajak Anda terpenuhi.
7. Gunakan Perangkat Lunak atau Alat Bantu
Kamu bisa menggunakan perangkat lunak atau aplikasi akuntansi untuk membantu memudahkan pencatatan dan analisis keuangan. Beberapa opsi termasuk Excel, QuickBooks, Wave, atau Zoho Books.
8. Rekonsiliasi Bank
Secara berkala, lakukan rekonsiliasi antara catatan keuangan bisnis Anda dengan laporan bank. Ini membantu mengidentifikasi kesalahan atau transaksi yang belum dicatat.
9. Laporan Keuangan
Buat laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas secara berkala. Laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan finansial bisnis Anda.
Audit Internal (Opsional): Jika memungkinkan, lakukan audit internal pada pembukuan Anda secara rutin. Ini membantu menemukan potensi masalah atau kekurangan dalam pengelolaan keuangan.
10. Dokumentasi dan Backup
Simpan catatan keuangan dengan rapi dan aman. Selalu membuat cadangan data keuangan secara teratur untuk menghindari kehilangan data yang berharga.
Hijra Bank Bantu Pembukuan Keuangan untuk Bisnis
Di poin nomor 7 dan 8, cara membuat pembukuan keuangan untuk UMKM di atas, keduanya bisa disatukan di dalam satu aplikasi perbankan Hijra Bank. Hijra Bank memiliki fitur dan produk perbankan untuk membantu UMKM dan para pebisnis pemula untuk mengatur keuangannya secara baik dan benar. Hijra Bank menghadirkan produk Hijra for Business untuk digunakan sebagai pembukuan digital bagi para pelaku usaha.
Fitur Hijra for Business merupakan produk dan fitur yang dikembangkan oleh Hijra Bank untuk memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Rekening Hijra for Business ini terpisah dari rekening pribadi tetapi bisa diakses di dalam satu aplikasi.
Klik tombol di bawah ini untuk informasi lebih lanjut tentang Hijra for Business
Pembukuan keuangan adalah alat yang sangat penting bagi UMKM dalam mengelola keuangan bisnis mereka. Dengan catatan keuangan yang teratur dan akurat, UMKM dapat mengelola keuangan lebih efisien, memenuhi kewajiban pajak dan hukum, memantau kinerja bisnis secara rutin, mendapatkan akses ke pembiayaan, mengidentifikasi potensi peningkatan profitabilitas, dan melindungi kepentingan pribadi dan bisnis.
Dengan memahami pentingnya pembukuan keuangan, UMKM dapat meningkatkan kesempatan untuk bertahan dan tumbuh dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Oleh karena itu, setiap UMKM seharusnya memprioritaskan dan mengadopsi praktik pembukuan keuangan yang baik untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.