Memahami Potensi dan Risiko Investasi Properti
Banyak yang bilang bahwa bisnis properti punya potensi keuntungan yang cukup menjanjikan. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, tidak juga benar. Seperti jenis investasi lainnya, ada potensi dan risiko investasi properti yang perlu diketahui supaya tidak kaget.
Table of Contents
Serba-Serbi Investasi Properti
Sumber : Envato
Bisnis properti dianggap punya potensi keuntungan lebih dibanding jenis investasi lain karena harga tanah cukup stabil. Tanah sendiri termasuk salah satu benda yang tidak akan tergerus nilainya meskipun terjadi inflasi. Setiap tahun harga tanah pasti akan mengalami kenaikan.
Apalagi jika kondisi lokasi berubah. Nilai tanah akan mengikuti potensi keuntungan di sekitarnya. Misalnya, tanah di sebuah daerah sebekumnya punya harga sekitar Rp500.000 per meter. Tidak lama, ada sebuah Mall dibangun di dekat tanah tersebut sehingga bangunan di sekitarnya berubah menjadi tempat usaha.
Hal tersebut membuat kawasan di sekitar tanah jadi ramai. Tanah yang tadinya bernilai Rp500 ribu per meter mendadak menjadi Rp1.000.000 per meter dan harganya selalu naik setiap tahun. Jika di atas tanah tersebut terdapat bangunan, nilainya juga akan terus bertambah.
Fenomena semacam inilah yang membuat orang yakin untuk berinvestasi dalam bentuk properti. Tidak hanya punya potensi nilai jual tinggi dan bisa jadi sumber pemasukan jangka panjang, properti juga bisa menjadi pendapatan pasif atau passive income jika disewakan.
Potensi dan Risiko Investasi Properti
Sumber : Envato
Bagaimana, tertarik untuk berinvestasi properti? Jika iya, pahami dulu potensi dan risiko investasi properti. Pemahaman ini diperlukan agar kamu tidak gegabah mengeluarkan uang dan menghabiskan sebagian penghasilan untuk berbisnis.
Potensi Investasi Properti
Sempat dibahas sedikit di atas, investasi properti cenderung diminati karena potensinya cukup menjanjikan. Di antara potensi tersebut, ada beberapa keuntungan yang perlu kita ketahui. Di antaranya:
1. Harga Properti Terus Meningkat
Salah satu kelebihan investasi properti adalah harganya terus meningkat. Hal ini terjadi karena kebutuhan masyarakat untuk memiliki tempat tinggal akan selalu ada. Sehingga, nilai properti tidak akan mudah dipengaruhi inflasi. Meskipun mungkin kondisi ekonomi negara sedang carut marut, nilainya cenderung stabil dan tidak mungkin turun secara drastis.
2. Pilihan Investasi Jangka Panjang Terbaik
Untuk investasi jangka pendek, properti bukan pilihan yang disarankan. Nilainya mungkin naik tetapi tidak terlalu spesifik jika dilepas dalam jangka waktu yang tidak terllau lama dari waktu pembelian. Kestabilan nilai properti merupakan kunci mengapa investasi ini lebih baik dilakukan secara jangka panjang.
3. Ada Bentuk Fisiknya
Keunggulan lain yang membuat investasi properti dinilai potensial adalah bentuk fisik. Artinya, properti bisa dilihat jelas wujudnya dan dinilai secara moneter. Kelebihan ini membuat properti dipilih dibanding investasi dalam bentuk lain seperti saham yang hanya berupa angka dan grafis digital.
4. Banyak Jenisnya
Selain itu investasi properti juga punya banyak jenis, kamu bebas memilih jenis yang sesuai dengan kemampuan dan modal. Beberapa jenis properti yang bisa dipilih adalah rumah, apartemen, villa, gedung, atau aula. Masing-masing jenis punya kelebihan dan kekurangan yang bisa disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan potensi cuan yang diharapkan.
5. Bisa Disewakan
Selain dijual dan menjadi investasi jangka panjang, properti juga bisa disewakan. Dengan disewakan, properti bisa menjadi passive income setiap bulan sehingga kamu bisa memperoleh penghasilan tambahan yang stabil. Potensi ini belum tentu didapatkan dari jenis investasi lain, seperti investasi valas, emas, atau reksadana.
Risiko Investasi Properti
Setiap hal pasti punya minusnya, begitu pula properti. Beberapa risiko investasi properti yang perlu diketahui adalah:
1. Sulit untuk Dijual Secara Cepat
Kerugian yang mungkin dirasakan saat berinvestasi pada properti adalah, kamu tidak bisa menjualnya secara cepat. Berbeda halnya dengan saham, yang bisa dijual dengan cepat, karena nilai likuiditasnya yang memang tinggi. Maka, jika seseorang kemudian membutuhkan dana cepat dan ingin segera menjual propertinya, nilai jual dari propertinya kemungkinan akan jadi tidak terlalu tinggi.
2. Modal Besar
Selain itu, untuk membeli properti, kamu butuh modal yang besar. Setidaknya, kamu butuh dana di atas Rp50 juta untuk membeli sebidang tanah. Dengan bangunan di atasnya, modal yang perlu dikeluarkan untuk membeli properti tentu lebih besar pula. Jadi, jika tertarik berinvestasi properti, sebaiknya kamu mengumpulkan uang terlebih dahulu.
3. Biaya Perawatan Mahal
Salah satu risiko lain ketika memutuskan untuk terjun di investasi properti adalah, kamu harus mengeluarkan biaya perawatan yang cukup mahal. Selain listrik dan air, kamu juga perlu melakukan renovasi untuk memastikan kondisi dinding, atap, lantai, serta ruangan pada properti senantiasa baik.
Strategi Sukses Investasi Properti
Dengan mengetahui potensi dan risiko yang ada, kamu perlu menerapkan strategi investasi properti yang sukses agar berhasil. Sebagai referensi, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
- Belilah properti di waktu yang tepat. Artinya, gunakan waktu-waktu emas seperi mau lebaran atau tahun ajaran baru untuk membeli properti. Biasanya pada waktu-waktu tersebut, banyak yang menjual properti dengan harga miring untuk biaya kebutuhan dan bersedia menjual cepat propertinya dengan harga rendah.
- Pilih lokasi yang strategi. Properti akan menguntungkan dan potensial jika berada di lingkungan strategis. Jadi sebelum membeli, pastikan untuk memilih properti di lokasi yang tepat.
- Beli di daerah yang sedang berkembang. Percaya atau tidak, strategi ini kerap digunakan pengembang untuk membangun kawasan hunian potensial. Jadi tidak ada salahnya jika mengikuti jejak mereka dan mencari properti di lokasi yang sekiranya potensial dan di masa mendatang kemungkinan harganya meningkat.
Bagaimana, sudah siap untuk berinvestasi properti, atau ingin memiliki hunian properti pertamamu? Dapatkan hunian properti pertamamu dengan pembiayaan dari Hijra Bank. Di Hijra Bank terdapat produk pemibiayaan pemilikan rumah atau PPR, Hijra Home.
Kamu bisa mengajukan pembiayaan pemilikan rumah di Hijra Home dengan tenor masa cicilan mulai dari 5 tahun hingga 15 tahun. Pembiayaan pemilikan rumah di Hijra Home menggunakan akad syariah murabahah. Ayo cek selengkapnya untuk produk pembiayaan pemilikan rumah Hijra Home di tombol berikut.