Plus Minus Rumah Subsidi, Wajib Tahu Sebelum Ajukan KPR
Sedang menabung untuk membeli rumah sendiri? Ada banyak pilihan rumah yang bisa kamu targetkan, salah satunya rumah subsidi.
Oleh karena itu, kamu harus mencari tahu dahulu apa saja plus minus rumah subsidi sebelum mengajukan KPR. Begini ulasan selengkapnya.
Table of Contents
Pengertian Rumah Subsidi
Rumah subsidi sudah menjadi program pemerintah dari tahun 2015. Penyelenggaraan program perumahan subsidi bertujuan membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki hunian sendiri.
Pemerintah pun telah menentukan rentang harga jual rumah agar terjangkau berbagai kalangan. Selain itu, masyarakat dapat membeli rumah subsidi dengan harga tersebut berbekal skema KPR konvensional atau syariah.
Berbeda dengan rumah komersial dari pengembang swasta, rumah subsidi tidak memberlakukan PPN alias Pajak Pertambahan Nilai. Inilah yang membuat harga jual rumah jauh lebih terjangkau ketimbang rumah non-KPR.
Kelebihan Rumah Subsidi
Sekilas program perumahan subsidi menawarkan banyak keuntungan dibandingkan membeli rumah dari pengembang swasta. Namun, kamu tetap perlu mengecek plus minus rumah subsidi supaya tahu persis apa saja yang akan kamu dapatkan nanti.
Ini deretan kelebihan rumah subsidi.
1. Harga murah
Harga jelas jadi kelebihan pertama yang memikat masyarakat memburu rumah subsidi. Karena memperoleh bantuan pendanaan pemerintah, harga rumah pun jauh lebih rendah daripada harga rumah di pasaran.
Jangan lupa, target pembeli rumah subsidi adalah masyarakat dengan penghasilan sekitar Rp2,5 juta hingga Rp4 juta per bulan. Dengan pengajuan KPR, kamu bakal mengantongi keringanan suku bunga stabil sehingga besar cicilan per bulan tidak akan memberatkan keuangan rumah tangga.
2. Uang muka relatif rendah
Dalam membahas plus minus rumah subsidi, besaran uang muka juga jadi faktor penentu. Mengingat harga jual rumah tergolong murah, besaran uang muka pun relatif rendah.
Sebagai gambaran, harga rumah subsidi di sekitar Jabodetabek menurut Onlist berada pada kisaran mulai Rp168 juta. Rata-rata pengembang menawarkan uang muka mulai Rp10 jutaan.
Bahkan, ada juga pengembang yang memungkinkan kamu mencicil rumah subsidi dengan uang muka 1% saja. Murah sekali, bukan?
3. Cicilan ringan, tenor lama
Menariknya, dengan uang muka rendah, kamu bisa mengangsur cicilan KPR dengan besaran kecil pula. Rata-rata besar cicilan rumah subsidi per bulan hanya Rp1 jutaan.
Dengan penghasilan bulanan tak sampai Rp5 juta, jumlah itu cukup meringankan. Apalagi, perumahan subsidi menerapkan fixed rate alias bunga tetap sampai masa cicilan selesai.
Jangka waktu cicilan alias tenor pun tergolong panjang. Kamu bisa mencicil rumah hingga 20 tahun lamanya. Tentu ini wajar mengingat nilai angsuran yang rendah, tetapi sepadan dengan usahamu memiliki rumah sendiri.
4. Developer berpengalaman
Pemerintah langsung mengelola program perumahan subsidi sehingga pemilihan developer atau pengembang tentu tidak sembarangan. Pengembang berpengalaman dengan rekam jejak baik jadi kelebihan yang membuat masyarakat yakin untuk mengikuti program rumah subsidi.
Karena berada di tangan pengembang profesional, urusan kepemilikan rumah pun akan tertangani dengan baik. Kelebihan ini membuatmu selangkah lebih dekat dengan rumah impian.
5. Persyaratan mudah
Agar memenuhi syarat sebagai pembeli rumah subsidi, kamu hanya perlu menyiapkan dokumen berikut:
- Berusia minimal 21 tahun dengan status WNI yang dibuktikan melalui e-KTP
- Berpenghasilan tetap maksimal Rp4 juta per bulan
- Mengantongi NPWP dan dapat memperlihatkan SPT dan PPh
- Belum mempunyai rumah pribadi dan belum pernah mendapatkan subsidi pemerintah terkait kepemilikan rumah terdahulu.
6. Lokasi berkembang
Plus minus rumah subsidi berikutnya bicara soal lokasi. Perumahan subsidi menempati area yang sedang atau akan berkembang. Biasanya, dekat dengan kawasan industri, pemerintahan, atau daerah yang sedang dikembangkan menjadi pusat perdagangan.
Jika kamu cermati, banyak perumahan subsidi mengisi lahan luas di daerah yang belum terjamah. Namun, dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun kemudian, daerah tersebut berubah ramai dan menjadi lokasi strategis yang banyak diburu calon pembeli rumah.
Kekurangan Rumah Subsidi
Sekarang mari kita bahas plus minus rumah subsidi dari segi kekurangannya. Suka tidak suka, program pemerintah rumah murah juga punya kekurangan yang harus kamu antisipasi. Paling tidak, dengan harga rumah murah, kamu sudah membayangkan hunian seperti apa yang akan ditempati.
1. Tidak bisa dialihkan jika belum lunas
Persyaratan mudah bukan berarti kamu bebas memindahtangankan rumah subsidi. Mengutip Grid, pemerintah menerapkan sanksi kepada pembeli rumah subsidi yang tertangkap tangan mengalihkan kredit, memperjualbelikan, atau menyewakan rumah itu. Apalagi, jika pihak yang terlibat tidak masuk kelompok MBR.
Langkah ini juga demi mengantisipasi permainan investor properti terhadap rumah subsidi. Jika ditemukan pelanggaran, pemilik rumah subsidi tetap harus menuntaskan kewajibannya, antara lain mengembalikan bantuan pembiayaan dan membayar cicilan dengan suku bunga komersial. Pendek kata, rumah subsidi bukan sarana mengembangkan dana, tetapi hanya berfungsi sebagai hunian.
2. Lokasi jauh
Kekurangan rumah subsidi yang harus kamu sorot tak lain soal lokasi. Biasanya, pemerintah membangun perumahan rakyat di lokasi berkembang yang berarti di pinggiran kota.
Bukan cuma jauh, kamu juga perlu mempertimbangkan akses menuju lokasi perumahan. Mulai dari bagaimana kondisi jalan, ketersediaan transportasi publik, hingga waktu tempuh dari dan menuju kantor, serta fasilitas umum lainnya.
3. Ukuran rumah kecil
Dengan harga murah, kamu akan menempati rumah dengan ukuran luas terbatas. Rata-rata rumah subsidi hanya mempunyai luas bangunan 21 m2 sampai 36 m2 dengan luas tanah kurang dari 72 m2.
Berarti, kamu pun harus bersiap-siap tinggal di rumah kecil dan lahan terbatas. Coba mulai mencari tahu bagaimana trik menata rumah mungil agar tetap nyaman ditinggali.
4. Memakai bahan bangunan berkualitas standar
Selain ukuran rumah kecil, kekurangan rumah subsidi yang pasti terlihat adalah kualitas bahan bangunan. Harga murah membuat kualitas material bangunan berkurang secara otomatis.
Bagaimanapun pepatah ada harga ada rupa berlaku. Maka, jangan kaget jika kamu akan menjumpai masalah atau detail bangunan rumah yang jauh di bawah harapan.
Daftar plus minus rumah subsidi di atas bisa kamu jadikan bahan pertimbangan dalam membeli rumah. Jika kamu merasa rumah subsidi lebih sesuai dengan kondisi finansial saat ini, tak ada salahnya untuk mengajukan KPR. Terlebih lagi, besar uang muka yang dibayarkan relatif rendah.
Persiapkan tabungan untuk rumah impianmu dengan menabung secara konsisten menggunakan fitur Hijra Box dari Hijra Bank.
Hijra Box berguna untuk memisahkan tabungan dengan keperluanmu sehari-hari. Sehingga uang tabungan untuk membeli rumah dengan keperluan lainnya tidak tercampur, dan kamu tak perlu membuka banyak rekening di bank lain.
Gunakan fitur Hijra Box ini untuk tabungan membangun atau membeli rumah dan sesuaikan target dan budget yang ingin dicapai.
Dapatkan aplikasi Hijra Bank mobile di