pembangunan ekonomi di indonesia

Pembangunan Ekonomi di Indonesia dari Awal Kemerdekaan Hingga Saat Ini

Hijra

15 Aug 2023

5 Min Read

Sejak masa proklamasi kemerdekaan hingga saat ini, Indonesia telah memasuki berbagai fase pembangunan ekonomi, dimana pembangunan ekonomi di Indonesia dari masa ke masa memiliki tantangan tersendiri. 

Artikel ini akan mengulas perjalanan pembangunan ekonomi Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 hingga saat ini. 

Selain itu, kita juga akan mengulik tentang bagaimana generasi millennial dan generasi z dapat turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang. 

Kamu ingin mengatur keuangan bisnismu agar dapat semakin berkembang dan berdampak positif terhadap perekonomian? 

Gunakan Hijra for Business untuk kelola keuangan usahamu dan nikmati fitur grafik untuk memonitor pemasukan dan pengeluaran agar kamu makin mudah monitor keuangan bisnismu. 

Unduh Hijra for Business dengan klik tombol di bawah ini! 

Pembangunan ekonomi Indonesia dari proklamasi hingga kini

Pembangunan ekonomi di Indonesia telah mengalami beberapa tahap sejak awal kemerdekaan hingga saat ini. 

Berikut ini adalah rangkuman perkembangan sistem perekonomian di Indonesia sejak kemerdekaan hingga saat ini:

Masa awal kemerdekaan 

Setelah proklamasi kemerdekaan, salah satu hal yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat itu adalah menasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda. 

Perusahaan-perusahaan yang diambil alih termasuk perusahaan pertambangan, perkebunan, perdagangan, dan transportasi yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda. 

Sayangnya, saat itu ekonomi Indonesia masih lemah dan stagnan karena perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia masih berkobar. 

Selain itu, terjadi inflasi cukup tinggi yang diakibatkan beberapa faktor, salah satunya beredarnya mata uang Jepang dalam jumlah tak terkendali

Dilansir dari Tirto.id, faktor lain penyebab stagnasi ekonomi ekonomi di masa itu adalah akibat blokade ekonomi yang dilancarkan oleh Belanda. 

Hal ini mengakibatkan terhambatnya ekspor dan impor. 

Barang-barang ekspor dari Indonesia mengalami perlambatan pengiriman. 

Sebagian tidak dapat dikirim dan dihancurkan oleh Belanda.     

Masa Demokrasi Terpimpin 

Dekrit Presiden yang dikeluarkan oleh presiden Soekarno pada 5 Juli 1959 menandai periode Demokrasi Terpimpin di Indonesia. 

Pada masa ini, pembangunan ekonomi mengalami penurunan yang disebabkan oleh pergolakan politik yang masih terjadi di Indonesia yang saat itu baru merdeka. 

Saat itu, Indonesia menerapkan sistem Ekonomi Terpimpin dimana pemerintah pusat memiliki wewenang yang besar dalam mengendalikan ekonomi. 

pembangunan ekonomi di Indonesia
Ilustrasi. Pembangunan Monas atau Monumen Nasional dimulai pada masa Presiden Soekarno dan selesai di masa Presiden Soeharto. (Pexels/Rizal FY)

Tahun 1961, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mencapai 5,74 persen. Setahun berikutnya masih sama, ekonomi Indonesia tumbuh 5,74 persen. 

Lalu, pada 1963, pertumbuhannya minus 2,24 persen. Pertumbuhan negatif ini disebabkan salah satunya oleh belanja politik yang tinggi, di mana saat itu Presiden Soekarno membangun proyek-proyek mercusuar. 

Pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan  pada 1964, yaitu sebesar 3,53 persen. 

Pada 1965, angka pertumbuhan ekonomi turun di angka 1,08 persen.

Pada tahun 1966, ekonomi Indonesia tumbuh 2,79 persen.

Masa Orde Baru

Masa Orde Baru ditandai dengan pemerintahan Presiden Soeharto sejak tahun 1967 hingga 1998. 

Karena masa pemerintahan yang panjang, pembangunan ekonomi pada masa ini juga mengalami periode yang panjang. 

Di mulai sejak masa awal Orde Baru pada tahun 1967, pembangunan ekonomi diawali dengan upaya-upaya untuk menanggulangi inflasi yang melambung tinggi. 

Melalui rehabilitasi dan stabilisasi ekonomi, tingkat inflasi berhasil ditekan dari 650 persen pada tahun 1966, menjadi 120 persen pada 1967, dan 80 persen pada 1968. 

Salah satu tonggak penting berkaitan dengan pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa ini adalah dibukanya pintu penanaman modal asing. 

Dengan iklim ekonomi yang lebih terarah serta tujuan pembangunan ekonomi nasional dengan sasaran memajukan pertanian dan industri, ekonomi Indonesia tumbuh dengan kisaran 6-7 persen sampai sekitar tahun 1997. 

Sayangnya, kegiatan ekonomi pada masa itu tidak menyebar seperti saat ini. 

Dengan kegiatan ekonomi yang sebagian besarnya terpusat pada pemerintahan dan orang-orang dekat presiden, fondasi perekonomian Indonesia menjadi keropos sehingga tidak mampu menopang perekonomian nasional ketika krisis melanda Asia pada tahun 1998. 

“Ketika krisis, pemerintah kehilangan pijakan, ya bubarlah perekonomian Indonesia karena sangat bergantung pada pemerintah,” kata Ekonom Lana Soelistianingsih, dikutip dari Kompas.com.

Pada tahun 1998, krisis moneter yang melanda Indonesia menjadikan pertumbuhan ekonomi anjlok menjadi minus 13,13 persen. 

Masa Reformasi hingga saat ini

pembangunan ekonomi di indonesia
Ilustrasi pemandangan Kota Jakarta. Pembangunan di Indonesia sempat mengalami perlambatan di masa pandemi COVID-19 (Sumber gambar: Canva).

Sejak masa reformasi, pembangunan ekonomi Indonesia didasarkan pada perencanaan yang disebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. 

Rencana jangka panjang ini kemudian dibagi menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lima tahunan, dengan prioritas pembangunan yang berbeda tiap fasenya. 

Berdasarkan pada RPJMN 2020-2024, sesuai dengan Perpres No. 18 tahun 2020, tujuan pembangunan ekonomi di Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. 

Sayangnya, dengan pandemi COVID-19 yang berdampak negatif pada ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mengalami penurunan, dengan pertumbuhan ekonomi minus 2,1 persen pada tahun 2020. 

Meski begitu, perekonomian nasional menunjukkan resiliensi. Melalui berbagai kebijakan dan strategi konstruktif yang diambil pemerintah, salah satunya melalui program penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PCPEN), perekonomian Indonesia kembali tumbuh sebesar 5,31 persen di tahun 2022, dilansir dari situs Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Peluang kontribusi generasi millennial dan generasi z dalam pembangunan ekonomi Indonesia

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki bonus demografi dengan penduduk usia produktif mencapai lebih dari setengah populasi – generasi Z mendominasi sebesar 27,9 persen, dan millennial sebanyak 25,87 persen.   

Baca juga: 5 Makna Proklamasi Kemerdekaan RI untuk Milenial dan Gen Z

Untuk itu, generasi millennial dan generasi z diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan melahirkan terobosan-terobosan yang dapat menghasilkan lapangan kerja. 

Dikutip dari Liputan6.com, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo mengatakan, berdasarkan data dari BPS diharapkan peran milenial pada aktivitas ekonomi meningkat termasuk di dalam ekonomi syariah. 

Didasari nilai-nilai Islam, ekonomi syariah menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial, keberlanjutan, serta etika dan tanggung jawab yang sangat relevan dengan generasi millennial dan generasi z yang seringkali peduli terhadap isu-isu sosial dan kesejahteraan masyarakat.   

Selain itu, ekonomi syariah fokus pada ekonomi riil serta pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah. Hal ini sesuai dengan semangat kewirausahaan dan inovasi yang sering ditemukan pada generasi muda.

Dengan semangat inovasi tersebut diiringi dengan karakteristik yang lebih berani mengambil resiko, generasi millennial dan generasi z dapat menciptakan usaha-usaha baru yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi di Indonesia. 

Kalau kamu sudah punya bisnis, penting buat kamu untuk punya keuangan yang teratur dengan baik agar bisnismu makin berkembang dan berdampak. 

Selain itu, untuk pastikan agar bisnismu tidak berurusan dengan transaksi-transaksi yang tidak sesuai dengan aturan syariah agar hasil dari bisnismu semakin berkah.     

Pakai Hijra for Business untuk bisnismu, dan nikmati fitur grafik historis untuk memantau pemasukan dan pengeluaran selama periode tertentu agar kamu punya pemahaman yang jelas tentang kinerja keuangan bisnismu. 

Download Hijra dengan klik tombol di bawah ini!

Artikel Terkait

Tags