Mahal, Tapi Bisa Disiasati: Serba-serbi Tabungan Pendidikan Anak
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa biaya pendidikan anak makin mahal setiap tahunnya. Tabungan pendidikan anak menjadi kebutuhan pokok bagi orang tua untuk menyiasati mahalnya biaya pendidikan anak di masa depan. Namun, mempersiapkan pundi-pundi tabungan ini jelas bukan hal yang mudah.
Table of Contents
Tabungan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di Indonesia, jenjang pendidikan dasar terdiri atas pendidikan anak usia dini, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Jenjang perkuliahan bersifat opsional, tetapi jelas bisa membuka pintu kesempatan yang lebih lebar untuk anak di masa depan.
Biaya yang dikeluarkan akan makin mahal pada setiap kenaikan tingkat pendidikan. Perencanaan yang dilakukan oleh orang tua tentunya harus mempertimbangkan tingkat pendidikan yang akan dijalani anak. Idealnya, orang tua bisa mempersiapkan biaya pendidikan hingga level pendidikan tertinggi yang bisa diraih.
Tabungan pendidikan anak adalah sistem tabungan yang bisa digunakan oleh orang tua untuk membiayai pendidikan anak dari jenjang paling rendah hingga paling tinggi. Alokasi anggaran untuk setiap tingkat pendidikan akan berbeda dan harus ditentukan sejak awal.
Menyiasati Mahalnya Biaya Pendidikan
Memiliki anak menjadi tantangan untuk orang tua di masa modern ini, salah satunya karena pendidikan harganya cukup mahal. Padahal pendidikan merupakan kebutuhan pokok anak. Berikut adalah strategi yang bisa digunakan untuk menghadapi tagihan pendidikan anak yang menjulang:
1. Persiapan Sedini Mungkin
Tidak ada kata menunda untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Jika setelah menikah kamu memang berencana memiliki momongan, maka ada baiknya memulai langsung menabung. Selain tabungan lebih besar, menabung sedari diri akan terasa lebih ringan dibandingkan jika dilakukan mendekati waktu anak memulai pendidikan.
Rencana tabungan yang dibuat harus bersifat realistis. Karena itu, orang tua perlu menetapkan target yang ingin dicapai. Target ini tidak boleh dibuat secara sembarangan. Orang tua perlu tahu kisaran biaya pendidikan untuk masing-masing tingkat pendidikan. Setelah mengetahui kisarannya, orang tua juga harus mempertimbangkan inflasi dalam perhitungannya.
Selain biaya pendidikan dasar, ada biaya lain yang terikat dengan biaya pendidikan dan juga harus diperhitungkan, seperti:
- Seragam sekolah anak (untuk pendidikan dasar).
- Buku pelajaran.
- Perlengkapan sekolah, seperti alat tulis.
- Kegiatan ekstrakurikuler.
- Biaya makan dan tempat tinggal (jika anak bersekolah atau kuliah di luar kota).
2. Alokasi Dana Otomatis
Orang tua harus memiliki mindset bahwa tabungan untuk pendidikan ini merupakan kebutuhan pokok, seperti halnya membayar tagihan listrik maupun asuransi kesehatan. Karena itu, sebaiknya jumlah uang yang akan ditabung setiap bulannya sudah ditentukan dan langsung dikirimkan ke tujuan setiap kali kamu mendapatkan pemasukan.
Alokasi dana otomatis semacam ini semakin gampang di era digital karena kamu bisa menggunakan fitur autodebit. Fitur ini sangat umum ditawarkan oleh bank. Dengan fitur ini, kamu bisa mengatur agar bank langsung menarik sejumlah uang dari rekeningku pada waktu tertentu. Sistem ini mungkin lebih mudah bagi orang yang memiliki penghasilan tetap.
3. Memilih Aset yang Tepat
Saat membahas mengenai tabungan pendidikan anak, orang tua perlu menyadari juga bahwa setiap tahunnya kita mengalami inflasi. Inflasi akan membuat nilai uang setiap tahunnya menurun. Karena itulah orang tua perlu menyimpan dana pendidikan di tabungan atau bentuk aset lain yang bisa mengikuti perkembangan ekonomi.
Selain itu, disarankan juga untuk melakukan diversifikasi aset, tidak hanya untuk dana pendidikan tapi juga di area tabungan lainnya. Komoditas seperti emas dan perak merupakan contoh aset yang cukup umum. Ada orang tua yang mungkin tertarik juga untuk menggunakan reksadana untuk menyimpan sebagian atau seluruh tabungan pendidikan anak.
4. Jangan Menyentuh Tabungan Pendidikan
Idealnya, tabungan pendidikan hanya digunakan untuk membiayai pendidikan saja. Namun pada kenyataannya, ada kasus-kasus di mana orang tua akhirnya menggunakan tabungan pendidikan anak untuk membiayai kebutuhan yang tidak terkait dengan pendidikan. Hal ini bisa dilakukan karena terpaksa maupun tidak.
Jika kamu telah berkomitmen untuk membangun dana pendidikan untuk anak, maka usahakanlah untuk tidak menyentuh dana tersebut. Inilah alasan mengapa tabungan pendidikan sebaiknya dipisahkan dari tabungan untuk kebutuhan sehari-hari.
5. Pertimbangkan Asuransi Jiwa
Tentunya tidak ada yang menginginkan kejadian buruk menimpa diri sendiri. Namun sebagai orang tua, persiapan matang harus dibuat. Masa depan anak akan terdampak parah jika orang tua menderita sakit parah atau bahkan meninggal dunia. Karena itu, orang tua perlu mempertimbangan asuransi jiwa, selain membangun tabungan pendidikan.
Saat ini sudah banyak asuransi jiwa yang ditawarkan dengan premi bulanan yang cukup terjangkau. Bahkan banyak asuransi tersebut yang pendaftarannya bisa dilakukan online. Akan tetapi, kamu juga perlu mempertimbangkan apakah pemasukan saat ini mampu menanggung beban premi asuransi setiap bulannya.
Bisakah Tabungan Pendidikan Berupa Tabungan Syariah?
Orang tua yang muslim mungkin lebih tertarik dengan tabungan pendidikan anak syariah. Jenis tabungan pendidikan semacam ini jelas memberikan rasa tenang yang lebih kepada orang tua karena bisa menabung dengan tetap menjaga syariat Islam.
Ada beberapa kelebihan dari membuat tabungan syariah, termasuk untuk keperluan pendidikan anak:
1. Akad Sesuai dengan Hukum Islam
Akad yang digunakan oleh bank adalah akad sesuai dengan tuntunan Islam. Untuk tabungan pendidikan yang biasanya akan disimpan dalam waktu cukup lama, bank syariah akan menerapkan akad mudharabah. Uang nasabah akan dikelola oleh bank untuk kegiatan usaha dan ada jaminan bahwa uang nasabah tetap utuh.
2. Tidak Ada Biaya Administrasi
Bank syariah biasanya tidak akan menerapkan biaya administrasi bulanan. Karena itu, tabungan pendidikan yang ditanam tidak akan berkurang nominalnya karena biaya semacam ini.
3. Sistem Bagi Hasil
Tabungan syariah tidak memberikan bunga kepada nasabahnya. Sebaliknya, tabungan bertumbuh melalui sistem bagi hasil sehingga nasabah bisa menghindari riba. Hasil yang diterima oleh nasabah sesuai dengan pendapatan yang diterima oleh bank sehingga sifatnya fluktuatif.
Apakah kamu tertarik untuk membuat tabungan pendidikan anak yang mengikuti tuntunan syariat? Hijra Bank merupakan salah satu bank syariah di bawah pengawasan OJK yang menawarkan produk tabungan rencana atau investasi. Dengan tabungan yang mengikuti akad mudharabah ini, tabungan anak dijamin aman!
Ayo segera unduh aplikasi Hijra ke smartphone kamu dengan mengklik tombol di bawah ini!