Hadits tentang Nafkah untuk Keluarga: Inspirasi Nabawi Penyemangat Mencari Rezeki
Menafkahi keluarga adalah bagian yang tak terpisahkan dari kewajiban seorang laki-laki yang berperan sebagai kepala rumah tangga. Agama Islam menempatkan kewajiban menafkahi keluarga sebagai bentuk amal ibadah yang bernilai tinggi.
Kita bisa membaca hadits tentang nafkah untuk keluarga dan mempelajari bagaimana Nabi Muhammad ﷺ menekankan pentingnya memberikan nafkah untuk keluarga beserta pahala yang dijanjikan kepada para kepala keluarga yang berjuang mencari nafkah yang halal.
Dalam artikel blog ini, kita akan mempelajari hadits tentang mencari nafkah untuk keluarga dan keutamaannya dalam Islam.
Pelajari lebih lanjut, yuk!
Table of Contents
Beberapa hadits tentang nafkah untuk keluarga
Sebelum membahas hadits tentang nafkah untuk keluarga, kita harus pahami dulu apakah yang disebut nafkah?
Secara bahasa, nafkah berasal dari kata al-infaq yang bermakna pengeluaran. Kata ini hanya dipakai dalam konteks pengeluaran yang berkaitan dengan kebaikan.
Sedangkan secara istilah, dikutip dari Al-Manhaj, nafkah adalah sesuatu yang dikeluarkan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri atau orang lain, baik itu makanan, minuman dan lain-lain.
Memberikan nafkah untuk keluarga adalah kewajiban seorang laki-laki yang menjalani peran sebagai kepala keluarga. Hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah ﷻ dalam Surah Al-Baqarah ayat 233:
وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ
Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga, selain mencari nafkah yang halal, juga dibutuhkan perencanaan keuangan yang matang. Untuk itu, kamu bisa memanfaatkan tabungan dari Hijra Bank untuk bantu pengaturan finansial keluargamu agar kebutuhan dasar setiap anggota keluarga dapat terpenuhi.
Manfaatkan fitur Hijra Box untuk buat pundi-pundi keuangan khusus yang bisa kamu alokasikan untuk berbagai macam kebutuhan keluarga seperti belanja bulanan, bayar tagihan, hingga tabungan pendidikan.
Yuk, atur keuanganmu dengan mudah sesuai prinsip syariah dengan menjadi nasabah Hijra Bank. Klik tombol di bawah ini untuk mendaftar!
Berikut adalah hadits tentang mencari nafkah untuk keluarga agar kamu makin semangat memberi nafkah yang halal untuk keluargamu!
Niat yang ikhlas dalam mencari nafkah akan diganjar pahala
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى امْرَأَتِكَ
Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah ﷻ (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu.” (H.R. Bukhari).
Dalam hadits tentang nafkah untuk keluarga di atas, Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya niat yang lurus karena Allah ﷻ bagi para suami yang menafkahkan hartanya.
Jadi, jangan cuma menafkahi keluarga sekadar menggugurkan kewajiban, atau hanya semata-mata melakukan tugas. Lakukan dengan niat karena Allah ﷻ agar mencari nafkah mendatangkan pahala yang besar.
Menafkahi keluarga bernilai sedekah
Memberikan nafkah yang terbaik untuk keluarga adalah suatu bentuk sedekah yang bahkan bernilai lebih besar daripada melakukan amalan-amalan yang sifatnya anjuran.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa bahkan sesuap makanan yang masuk ke mulut setiap anggota keluarga bernilai sedekah.
مَا أَطْعَمْتَ نَفْسَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ وَمَا أَطْعَمْتَ وَلَدَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ وَمَا أَطْعَمْتَ زَوْجَتَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ وَمَا أَطْعَمْتَ خَادِمَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ
Harta yang dikeluarkan sebagai makanan untukmu dinilai sebagai sedekah untukmu. Begitu pula makanan yang engkau beri pada anakmu, itu pun dinilai sedekah.
Begitu juga makanan yang engkau beri pada istrimu, itu pun bernilai sedekah untukmu. Juga makanan yang engkau beri pada pembantumu, itu juga termasuk sedekah (H.R. Ahmad)
Islam mengajarkan bahwa menafkahkan harta untuk keluarga haruslah menjadi prioritas utama sebelum kita membelanjakan harta untuk keperluan selain itu.
Dalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa membelanjakan harta untuk keperluan keluarga lebih besar pahalanya daripada membelanjakan harta untuk orang miskin di luar keluarga, bahkan untuk memerdekakan budak sekalipun.
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
دِينارٌ أنفقته في سبيل الله ودينارٌ أنفقته في رقبة ودينارٌ تصدقت به على مسكين ودينارٌ أنفقته على أهلك أعظمها أجرا الذي أنفقته على أهلك
“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya paling besar adalah yang engkau berikan untuk keluargamu.” (HR. Muslim)
Jadi, jangan lupa prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan orang-orang terdekat sebelum kita beramal dan berinfaq untuk tujuan-tujuan lain, ya!
Membelanjakan harta untuk keluarga akan didoakan oleh malaikat
Siapa yang tidak ingin didoakan oleh malaikat? Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak pernah bermaksiat dan ingkar kepada Allahﷻ. Jelas, doa-doa para malaikat pastinya akan lebih diijabah oleh Allahﷻ.
Tahukah kamu, dalam sebuah hadits Nabi ﷺ, ada dua malaikat yang setiap pagi akan berdoa kepada Allahﷻ.
Malaikat yang satu akan mendoakan keberkahan bagi orang yang di hari itu membelanjakan hartanya di jalan Allahﷻ. Malaikat yang lain akan mendoakan kebangkrutan bagi orang-orang yang pelit dan menahan hartanya dari dibelanjakan di jalan Allahﷻ.
Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, Nabi ﷺ bersabda
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفً
Tidaklah para hamba berpagi hari di dalamnya melainkan ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata, “Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang senang berinfak.” Yang lain mengatakan, “Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yang pelit. (H.R. Imam Bukhari dan Muslim).
Memenuhi kebutuhan keluarga merupakan satu cara membelanjakan harta di jalan Allahﷻ. Oleh karena itu, jangan pelit dalam membelanjakan harta untuk keluarga,ya!
Insya Allah, apa yang kita belanjakan untuk keluarga akan diberi ganti dan balasan yang lebih baik oleh sang Maha Pemberi Rezeki.
Atur keuanganmu dengan baik agar nafkah keluarga terpenuhi!
Demikian beberapa hadits tentang mencari nafkah untuk keluarga. Semoga beberapa hadits tentang nafkah untuk keluarga di atas bisa menyemangati kamu untuk terus bekerja mencari pendapatan yang halal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam rangka mencari ridha Allah ﷻ, ya!
Menghidupi keluarga bukan cuma berkaitan dengan mencari nafkah yang halal, namun juga berkaitan dengan persiapan keuangan yang matang. Persiapan keuangan ini dibutuhkan nggak cuma buat mencapai tujuan finansial tapi juga untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang tak diinginkan seperti PHK atau kehilangan harta benda.
Untuk mengatur keuanganmu dengan lebih baik, pakai Hijra Box untuk membuat pundi-pundi finansial khusus yang bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau untuk tabungan dana masa depan.
Yuk, atur keuanganmu dengan mudah sesuai syariah bersama Hijra dengan klik tombol di bawah ini!