doa safar

Mau Bepergian? Amalkan Doa Safar ini Agar Perjalananmu Berkah! 

Athariq Faisal

24 Jan 2023

7 Min Read

Doa safar atau doa dan zikir yang kita baca ketika melakukan perjalanan adalah sesuatu yang selazimnya kita biasakan. Bagaimana tidak, ketika kita melakukan perjalanan, ada banyak sekali kemungkinan yang dapat kita hadapi, termasuk kemungkinan yang kurang menyenangkan seperti kendaraan rusak, atau perbekalan yang habis. 

Oleh karena itu, penting untuk menjaga hati kita tetap tenang dan bertawakal kepada Allah dengan melantunkan doa atau zikir. Selain itu, tentunya doa dan zikir merupakan cara kita meminta kepada Allah agar perjalanan kita dilancarkan. 

Akan tetapi, doa dan zikir apa saja yang dapat kita baca ketika kita hendak melakukan safar? Yuk baca lebih lanjut untuk mengetahui tuntunan doa dan zikir safar menurut para ulama berdasarkan Al-Quran dan hadis!  

Apa yang dimaksud dengan safar?

doa safar
Ilustrasi (Pexels/Alfonso Escalante)

Sebelum kita menjelaskan lebih lanjut mengenai doa dan zikir ketika safar, terlebih dahulu kita ketahui dulu apa yang diklasifikasikan sebagai safar atau perjalanan menurut fikih Islam. Safar atau perjalanan menurut fikih, sebagaimana disebutkan dalam buklet Bimbingan Musafir terbitan Kementerian Agama RI tahun 2013  adalah keluar bepergian meninggalkan kampung halaman menuju suatu tempat dengan jarak tertentu yang membolehkan seseorang yang bepergian untuk mengqasar salat.

Para ulama berbeda pendapat mengenai jarak minimal seseorang boleh mengqasar atau memendekkan salat wajib ketika melakukan perjalanan. Dilansir dari NU Online, sebagian ulama berpendapat bahwa jarak minimal seseorang boleh mengqasar salat adalah 80,64 km. Sebagian yang lain menetapkan jarak 88,704 km atau 96 km. Sementara itu, mayoritas ulama menyatakan jarak minimal seseorang boleh memperpendek salat adalah 119,9 km. 

Manfaat safar

Pada hakikatnya, melakukan perjalanan adalah satu bentuk kesulitan. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada manfaat yang dapat diperoleh dari melakukan perjalanan. Islam memperbolehkan kita melakukan perjalanan sepanjang tidak bertujuan untuk maksiat. 

Apa saja beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari melakukan perjalanan? Berikut penjelasannya!      

Menambah wawasan

Salah satu manfaat dari melakukan perjalanan adalah dapat memperkaya ilmu dan wawasan. Dengan keluar dari kampung halaman, kita berkesempatan untuk mempelajari budaya serta kebiasaan orang-orang di daerah-daerah lain, serta mempelajari berbagai hal yang mungkin tidak kita dapatkan di daerah asal kita. Inilah mengapa Imam Syafii dalam Diwan atau kumpulan syairnya menyebut melakukan perjalanan dan bahkan merantau sebagai hal yang sepatutnya dilakukan oleh orang yang berakal.

Imam Syafii sendiri telah mencontohkan bagaimana beliau meninggalkan kampung halaman untuk belajar kepada berbagai guru serta mengajarkan ilmu yang beliau dapatkan. Beliau menelusuri perjalanan demi ilmu ke Makkah, Madinah, Baghdad, hingga wafat dan dimakamkan di Mesir.   

Menguji karakter seseorang

Kapan kita dikatakan telah mengetahui karakter orang yang kita kenal? Menurut Umar bin Al-Khattab, salah seorang Sahabat Nabi yang utama sekaligus Khalifah kedua, satu di antara beberapa cara untuk menguji karakter seseorang adalah dengan melakukan perjalanan jauh bersamanya. 

Jangan engkau merasa bahwa engkau telah mengenal saudaramu dengan baik, jika engkau belum pernah melakukan safar bersama saudaramu tersebut, atau sebelum engkau pernah bermalam bersama saudaramu. – Umar ibn Al-Khattab 

Mengapa demikian? Karena safar membuka berbagai kemungkinan, termasuk kemungkinan yang tidak menyenangkan dalam perjalanan. Ketika berada dalam situasi tidak menyenangkan inilah watak asli seseorang dapat muncul. Karenanya, kita juga ditekankan untuk senantiasa menjaga perilaku ketika berhadapan dengan kesulitan saat di perjalanan.     

Memperkuat jalinan persaudaraan

Meskipun sarana komunikasi di zaman sekarang sudah memudahkan kita untuk senantiasa berinteraksi dan menjaga silaturahmi dengan orang-orang yang kita cintai, terkadang kita tetap harus melakukan perjalanan fisik untuk menjaga keakraban dan mempererat silaturami. 

Selain itu, melakukan perjalanan demi mengunjungi seseorang atas dasar cinta karena Allah merupakan suatu keutamaan di sisi Allah, sebagaimana tertulis dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah: 

“Pernah ada seseorang pergi mengunjungi saudaranya di daerah yang lain. Lalu Allah pun mengutus Malaikat kepadanya di tengah perjalanannya. 

Ketika mendatanginya, Malaikat tersebut bertanya, ‘Engkau mau ke mana?’  Ia menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi saudaraku di daerah ini.’  

Malaikat bertanya, ‘Apakah ada suatu keuntungan yang ingin engkau dapatkan darinya?’

Orang tadi mengatakan, ‘Tidak ada, kecuali karena aku mencintainya karena Allah ‘Azza wa Jalla.’ 

Maka malaikat mengatakan, ‘Sesungguhnya aku diutus oleh Allah kepadamu untuk mengabarkan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya.’” (HR Muslim no.2567).

Menikmati dan mentafakuri ciptaan Allah

Ilustrasi (Pexels/Robin Erino)

Salah satu dari banyak manfaat dari melakukan perjalanan adalah untuk menikmati serta mentafakuri atau merenungi banyaknya nikmat dan ciptaan Allah. 

Ketika kita melakukan perjalanan, kita akan mendapati manusia dengan berbagai karakter dan budayanya, bentangan alam yang penuh warna, serta bumi yang terbentang luas. Semua ini dapat menambah rasa syukur serta keyakinan kita kepada Allah. 

“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya.” (QS Al-Mulk: 15)   

Berikut zikir dan doa safar yang bisa kita amalkan!

Untuk menghadapi perjalanan, berikut untaian zikir dan doa safar yang dapat kita amalkan, diambil dari Kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi.

Doa ketika keluar rumah

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه

Bismillâhi tawakkaltu ‘alallâhi wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘adhîm

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.”

Dalam versi lain: 

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَليَّ 

Bismillâhi tawakkaltu ‘alallâhi, allâhumma innî a‘ûdzu bika an adlilla au udlalla, au azilla au uzalla, au adhlima au udhlama, au ajhala au yujhala ‘alayya 

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Ya Allah, aku berlindung dari berbuat sesat atau disesatkan, dari tergelincir atau digelincirkan, dari buat zalim atau dizalimi, dari kebodohan atau dibodohi.”

Doa ketika naik kendaraan

Imam An-Nawawi mengutip riwayat Imam Abu Dawud, Tirmizi, dan Nasa’i mengenai rangkaian doa ketika naik kendaraan, dengan urutan sebagai berikut: 

  1. Membaca Bismillah.
  2.  Kemudian membaca doa: 

الحَمْدُ للهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ 

Alhamdulillāhilladzī/subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.

“Segala puji bagi Allah/Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

  1. Membaca Alhamdulillah sebanyak tiga kali.
  2. Membaca Allahu Akbar sebanyak tiga kali.
  3. Membaca doa: 

سُبْحَانَكَ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ 

Subhānaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta. 

“Maha suci Engkau, sungguh aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Doa dan zikir dalam perjalanan

Ketika dalam perjalanan, kita dianjurkan untuk banyak berdoa dan meminta kepada Allah. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad dari Abu Hurairah bahwa salah satu jenis doa yang tidak diragukan lagi terkabulnya adalah doa seorang musafir. 

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk membaca zikir Allahu Akbar ketika melalui jalan menanjak, serta membaca Subhanallah ketika melalui jalan menurun, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan para Sahabat. 

Doa ketika mampir suatu tempat

Ketika kita memasuki suatu tempat, kita disunahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah dengan membaca doa: 

أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق

‘A‘ûdzu bi kalimâtillâhit tâmmâti min syarri mâ khalaq

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan setiap makhluk.”

Doa ketika melintasi wilayah lain dalam perjalanan

اللَّهُمَّ رَبَّ السَمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَالأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ، أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ القَرْيَة وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا

Allâhumma rabbas samâwâtis sab‘i wa mâ azhlalna, wal aradhînas sab‘i wa mâ aqlalna, wa rabbas syayâthîni wa mâ adhlalna, wa rabbar riyâhi wa mâ dzaraina. As’aluka khaira hâdzihil qaryah wa khaira ahlihâ wa khaira mâ fîhâ. Wa na‘ûdzu bika min syarrihâ wa syarri ahlihâ wa syarri mâ fîhâ. 

“Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan penghuni yang dinaunginya, Tuhan tujuh bumi apa yang dipikulnya, Tuhan setan dan apa yang disesatkannya, dan Tuhan angin serta apa yang diterbangkannya. Aku memohon kepada-Mu kebaikan daerah ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Kami berlindung kepada-Mu dari kejahatannya, kejahatan penduduknya, dan kejahatan apa yang ada di dalamnya.”

Zikir ketika kendaraan mogok atau rusak

Ketika kendaraan kita mengalami mogok atau kerusakan lain, kita tidak boleh mengumpat atau mengeluarkan kata-kata kotor. Akan tetapi, hendaknya kita bersabar serta mengucapkan kata-kata yang baik. Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan kita untuk membaca bismillah ketika kendaraan mogok atau rusak.  

Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mencantumkan sebuah hadis riwayat Imam Abu Dawud bahwa salah seorang sahabat pernah menumpang ikut dalam kendaraan Rasulullah. 

Di tengah jalan kendaraan itu mengalami selip. Sahabat tersebut spontan mengucap, ‘Celaka setan.’ Rasulullah SAW mengingatkan, ‘Jangan berkata, ‘Celaka setan.’ Kalau kau katakan, ia akan membesar hingga sebesar rumah dan ia akan berkata, ‘Demi kekuatanku.’ 

Tetapi ucaplah, ‘Bismillah.’ Kalau kau katakan itu, maka setan akan mengecil sampai seukuran seekor lalat,’”  

Demikian rangkaian zikir dan doa safar yang hendaknya kita baca ketika kita sedang melakukan perjalanan.

Selain zikir dan doa safar, sebaiknya kita juga menyiapkan perbekalan fisik ketika hendak melakukan perjalanan jauh, mulai dari mengecek kondisi kendaraan atau mengecek ketersediaan tiket kendaraan umum, mengecek kondisi jalan yang akan dilalui, serta memastikan kita cukup sehat dan fit untuk melakukan perjalanan. 

Selain itu, tentunya kita juga harus memiliki persiapan finansial yang cukup untuk melakukan perjalanan jauh supaya kamu tidak kehabisan bekal di perjalanan. Untuk itu, kamu bisa gunakan fitur Hijra Box di aplikasi Hijra Bank untuk atur keuanganmu dan persiapkan anggaran untuk perjalananmu. 

Selain itu, Hijra juga mengajak kamu untuk #LifeUpgrade melalui fitur-fitur Islami untuk bantu kamu jadi Muslim yang lebih baik. Lewat fitur-fitur Al-Quran digital, pengingat waktu salat, serta penunjuk arah kiblat, Hijra bisa bantu perlancar aktivitas ibadahmu selama dalam perjalanan hanya dengan pasang satu aplikasi Hijra Bank. 

Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Hijra Bank dengan klik tombol di bawah ini! 

Artikel Terkait

Tags