KPR

Bangun Rumah atau Beli KPR: Mana yang Lebih Baik?

Athariq Faisal

4 Apr 2023

5 Min Read

Kamu sedang bingung memilih antara bangun rumah atau KPR rumah? Memilih antara membeli rumah jadi atau membangun rumah tentu bukan hal yang mudah. Untuk itu, kamu harus memahami dahulu apa keuntungan dan kekurangan dari kedua opsi tersebut.

Keuntungan Bangun Rumah 

Sumber : Envato

Jika memilih untuk membangun rumah, artinya kamu harus mempersiapkan banyak hal, mulai dari mencari lokasi, menghitung jumlah anggaran, menentukan waktu pembangunan, mengajukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), menentukan spesifikasi material, mencari supplier material, hingga jasa desain rumah.

Adapun keuntungan dari membangun rumah, antara lain:

  • Bisa Disesuaikan dengan Keinginan

Sebagai pemilik, kamu bisa merancang desain dan konsep, menentukan ukuran, serta membangun rumah sesuai impian. Kamu juga bebas menata ruangan dan perabot. Karena membangun rumah sendiri, kamu pun tidak perlu berurusan dengan developer.

Kamu hanya perlu menghubungi pihak kontraktor atau arsitek, serta para tukang bangunan, guna membantu mewujudkan rumah idamanmu. Kamu juga bisa menggunakan jasa desain interior untuk meningkatkan estetika hunian sekaligus membuatnya jadi lebih nyaman.

  • Bisa Memanfaatkan Lahan

Rumah yang dibangun sendiri sepenuhnya hak milikmu. Kamu bebas memanfaatkan lahan yang ada untuk berkebun, beternak, atau berbisnis.

  • Bebas Renovasi

Kamu juga boleh menambah kamar, menambah bangunan lain, atau mengubah konsep hunian tanpa perlu berkonsultasi dan meminta izin developer terlebih dahulu.

Biaya yang Diperlukan 

Untuk membangun rumah diperlukan biaya yang besar. Beberapa faktor yang memengaruhi biaya pembangunan rumah, antara lain luas dan harga tanah, spesifikasi material, kualitas material, biaya jasa arsitek dan desain interior, dan biaya tukang.

Biaya yang dikeluarkan akan makin mahal apabila kamu membangun rumah di kawasan strategis, pembangunan dilakukan secara bertahap, dan tidak menggunakan jasa tukang profesional. 

Proses Pembangunan Rumah 

Proses pembangunan rumah terbilang panjang. Adapun tahapannya sebagai berikut.

  • Pekerjaan awal, meliputi pengukuran, penentuan posisi bangunan, dan batasannya.
  • Pemasangan pondasi.
  • Pekerjaan struktur.
  • Pekerjaan dinding dan plesteran.
  • Pekerjaan pintu, kusen, dan jendela. 
  • Pekerjaan rangka atap, meliputi kuda-kuda, nok, gording, reng, kaso, serta pemasangan genteng atau baja ringan.
  • Pekerjaan plumbing, elektrikal, dan mekanik, meliputi pemasangan wastafel, kran, pemanas air, shower, bathup, toilet, jaringan kabel, saklar, kotak sekring, hingga titik penerangan. 
  • Finishing, meliputi pemasangan lantai dan dinding.
  • Pekerjaan tambahan apabila ada, seperti pemasangan pagar, pembuatan taman, kanopi, atau garasi.
  • Pekerjaan pembersihan agar rumah bebas kotoran, debu, dan puing sisa material.

Risiko Membangun Rumah

Kendati menawarkan berbagai kelebihan, terdapat beberapa risiko yang harus diperhatikan. 

  • Jadwal Tidak Sesuai Rencana

Sebelum memulai pembangunan, biasanya kamu akan mengatur jadwal dan progres pembangunan rumah. Meskipun demikian, segala hal bisa saja terjadi di lapangan sehingga tidak jarang target yang sudah ditetapkan meleset. 

Cuaca buruk, tim kerja yang tidak solid, material yang belum lengkap, kontraktor yang tidak memenuhi kontrak kerja, kinerja tukang yang lambat, atau keuangan yang macet bisa menjadi faktor umum yang membuat jadwal yang sudah disusun jadi tidak sesuai rencana awal.

Tidak jarang, hal tersebut juga dapat menghambat proyek pembangunan rumah yang berujung dengan penghentian sementara. Untuk mengantisipasi hal ini, pilihlah partner kerja sama yang kompeten dan sediakan uang dalam jumlah besar. 

  • Hasil Tidak Sesuai Ekspektasi

Kendati jarang terjadi, terdapat beberapa kasus mengenai hasil pembangunan yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Selain ketidakpuasan, hal ini juga menyebabkan kerugian di pihakmu sebagai pemilik proyek. 

  • Proyek Mangkrak

Tidak hanya kontraktor atau tukang yang dapat menyebabkan proyek tidak berjalan lancar, pemilik proyek pun demikian. Misalnya, kamu sebagai pemilik proyek kesulitan membayar upah tukang atau tidak memiliki uang untuk membeli material. Tentunya, hal ini bisa menyebabkan proyek berhenti di tengah jalan.

Keuntungan Membeli Rumah dengan KPR 

Sumber : Envato

Bila membeli rumah KPR, artinya kamu tidak perlu mengurus pembangunan rumah dari nol. Kamu hanya perlu menyediakan uang dan memilih hunian yang sesuai kebutuhan. Kepraktisan inilah yang membuat banyak orang tertarik membeli rumah KPR daripada bangun rumah

Dilansir dari Gramedia, berikut untung rugi membeli hunian KPR. 

  • Praktis 

Kamu tidak harus mencari tanah atau lokasi pembangunan rumah, memikirkan konsep rumah, serta mencari arsitek, kontraktor, atau tukang. 

  • Dapat Ditempati

Ketika telah membayar uang muka, kamu diperbolehkan menempati rumah tersebut. Developer akan membantu pengurusan dokumen dan hal penting lainnya.

  • Dapat Dicicil Sesuai Kemampuan

Harga rumah yang kian melambung menjadi salah satu penyebab orang-orang kesulitan membeli hunian idaman. Namun, kehadiran KPR rumah memberikan kesempatan mendapatkan rumah dengan mencicil sesuai kemampuan finansial.

Kamu tidak harus menyiapkan dana besar dalam satu waktu. Kamu juga bisa menyisihkan sebagian uang untuk kepentingan lainnya, termasuk untuk melengkapi perabotan atau melakukan renovasi hunian di masa depan.

Biaya yang Diperlukan 

Pada dasarnya membangun maupun membeli rumah membutuhkan biaya yang tak sedikit. Bedanya, pembelian rumah KPR bisa dilakukan dengan cara mencicil setiap bulan hingga tenor berakhir. Setiap bank memiliki kebijakan masing-masing.

Alih-alih konvensional, kamu disarankan untuk mengajukan KPR rumah berbasis syariah. KPR syariah memungkinkan kamu membeli rumah tanpa harus membayar bunga setiap bulan. Tak hanya meringankan cicilan, hal tersebut menghindarkan kamu dari bahaya riba.

Proses Pengajuan KPR 

Kalau kamu tertarik membeli rumah KPR, pastikan untuk memenuhi semua syarat pengajuan dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan terlebih dahulu. Nantinya petugas bank akan melakukan survei kelayakan. Biasanya proses ini membutuhkan waktu selama beberapa hari atau bulanan.

Apabila diterima, kamu akan mendapatkan surat persetujuan yang berisi nilai kredit, besaran cicilan, dan tenor. Setelahnya pihak bank akan menentukan waktu akad. Perlu diingat bahwa akad kredit bisa dilaksanakan setelah kamu membuat akta jual beli, balik nama sertifikat, dan membayar BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan). 

Risiko yang Harus Diperhatikan 

Kendati praktis, rumah yang dibeli dengan KPR juga memiliki beberapa risiko. 

  • Desain Ditentukan Developer

Kamu tidak bisa mendesain rumah sesuai keinginan karena hal ini telah ditentukan oleh developer. 

  • Tidak Bebas Melakukan Renovasi

Hampir sebagian besar developer memberikan larangan untuk melakukan renovasi pada hunian. Hal ini dilakukan agar konsep hunian tidak rusak.

  • Terbebani Utang

Membeli rumah KPR secara tidak langsung memberikan kamu beban untuk membayar utang selama tenor yang disepakati.

Bangun Rumah vs KPR Rumah: Mana yang Lebih Baik? 

Kalau kamu ingin mewujudkan rumah impian, disarankan membangun rumah. Rumah KPR direkomendasikan bagi kamu yang ingin segera menempati hunian dan menyukai kepraktisan. 

Wujudkan mendapatkan properti impianmu bersama Hijra Bank melalui produk pembiayaan pemilikan rumah. Hijra Bank menyediakan platform pembiayaan pemilikan rumah untuk pembelian rumah di Jabodetabek dan kota-kota besar di Pulau Jawa.

Pembiayaan pemilikan rumah di Hijra Bank prosesnya cepat, mudah dan murah serta menggunakan akad murabahah. Untuk info lebih lanjut dan simulasi pengajuan plafond pembiayaan pemilikan rumah bisa klik link ini.

Artikel Terkait

Tags