Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum DP rumah? Ternyata, ada cukup banyak, lho.
Calon pembeli tak hanya harus mempertimbangkan soal skema pembelian dan angsuran saja, tetapi juga soal besar biaya DP rumah yang harus dibayar.
Terlebih DP rumah merupakan komponen biaya utama yang harus dibayarkan bila ingin memiliki rumah. Sebelum melakukan transaksi, yuk kenal lebih dekat dengan DP rumah dan seluk beluknya agar tak salah dalam perhitungan anggaran.
Apa Itu DP Rumah?
Down Payment atau DP rumah merupakan transaksi pembayaran uang muka yang wajib dilakukan oleh pembeli saat melakukan pembelian rumah secara kredit.
Soal definisi ini harus kamu pahami sebagai hal yang harus diperhatikan sebelum DP rumah itu sendiri.
Menurut aturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, besar uang muka dalam pembelian rumah KPR yang pertama adalah 15 persen.
Sementara untuk rumah kedua dan ketiga yang dibeli secara KPR, besar DP yang harus dibayar masing-masing sebesar 20 persen dan 25 persen. Namun, bila beruntung, kamu bisa mendapatkan persentase DP yang lebih rendah lagi bila ada promo dari bank atau pengembang.
Misalnya, kamu ingin membeli rumah pertama seharga Rp 300 juta. Besar DP yang dibebankan adalah 15 persen. Maka biaya DP yang harus kamu setor ke penjual adalah Rp 45 juta. Meskipun terlihat besar, ternyata pembayaran DP rumah juga dapat dilakukan dengan skema cicilan sama seperti pembayaran cicilan kredit. Jadi kamu tak perlu khawatir.
Setelah mengetahui besar DP yang harus dibayar, kamu dapat menghitung total pokok kredit yang harus dilunasi. Caranya dengan mengurangi harga rumah dengan harga uang muka.
Pertimbangan Sebelum Mencicil DP Rumah
Setelah mengerti tentang DP, yuk, simak hal yang harus diperhatikan sebelum DP rumah berikut ini.
Selain mempermudah proses pembuatan keputusanmu, memahami hal-hal ini juga membuatmu dapat mencicil rumah sesuai dengan rencana anggaran.
1. Ketentuan dari pengembang
Hal yang harus diperhatikan sebelum DP rumah yang pertama adalah ketentuan dari pengembang.
Ketentuan untuk pembayaran cicilan DP rumah sangat berbeda dari satu pengembang dengan pengembang lainnya. Perbedaan yang sering dijumpai adalah jumlah cicilan, jangka waktu cicilan hingga biaya booking fee rumah.
Jangan segera tergiur ketika melihat cicilan KPR yang rendah, karena mungkin saja masih ada hal-hal lain yang perlu kamu bayar dan membebankan budget-mu.
Pilihlah jumlah dan jangka waktu cicilan yang sesuai dengan rencana anggaran yang dibuat. Jangan sampai, kamu tidak bisa melunasi sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan. Sementara soal booking fee, besar biaya yang dikenakan cukup ringan yakni ada di bawah Rp 10 juta.
Rata-rata pengembang yang ada di Indonesia hanya menyediakan sedikit unit rumah dengan fasilitas pembayaran DP melalui cicilan.
Misalnya dalam kawasan perumahan yang berisi 500 unit, hanya ada 50 unit yang uang mukanya dapat dibayar melalui cicilan. Jadi pastikan soal skema pembayaran DP sebelum membeli satu unit rumah.
2. Waktu penempatan rumah
Setelah melakukan pembayaran booking fee rumah, maka pertanyaan yang timbul adalah kapan kamu dapat menempati rumah tersebut.
Maka dari itu, ini merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum DP rumah selanjutnya.
Biasanya, serah terima kunci rumah baru bisa dilakukan saat kamu sudah melunasi cicilan DP sebesar 80 persen.
Jadi, bila cicilan DP yang harus kamu bayarkan adalah Rp 45 juta, maka kamu bisa menempati rumah baru saat telah membayar Rp 36 juta.
Namun demikian, kebijakan pembayaran 80 persen ini sangat tergantung pada kesepakatan kamu dengan pihak pengembang. Agar mengetahui kejelasannya, harus ada klausul yang mencantumkan waktu kepemilikan rumah dalam Pra Perjanjian Jual Beli (PPJB).
3. Besar DP yang dibayarkan
Sebelum membayar DP, kamu bisa memutuskan apakah akan langsung membayar dengan jumlah yang besar atau ingin mencicil dengan jumlah yang kecil. Jika kamu memutuskan untuk membayar DP rumah lebih besar, misalnya 25 persen atau lebih, maka besar cicilan rumah yang wajib dilunasi akan lebih kecil.
Tidak hanya jumlah cicilan, besar bunga yang dikenakan pun lebih rendah. Sebaliknya, ketika kamu membeli rumah dan hanya membayar jumlah DP yang kecil, maka biaya cicilan per bulannya akan lebih besar.
4. Tawaran pengembang bodong
Tentunya, bisa dipercaya atau tidaknya pengembang adalah hal yang harus diperhatikan sebelum DP rumah juga.
Penawaran rumah yang terjangkau dengan cicilan yang panjang tentu merupakan hal yang menggiurkan bagi sebagian besar orang, apalagi bagi kamu yang memiliki penghasilan di bawah Rp10 juta per bulan. Meski sangat membantu, kamu harus tetap hati-hati ketika ada pengembang yang menawarkan sistem ini.
Tak dapat dipungkiri, saat ini masih banyak pengembang bodong yang melancarkan berbagai modus penipuan mulai dari spesifikasi rumah yang jauh dari promosi atau pembangunan yang tak kunjung rampung.
Meskipun kamu bisa mengajukan tuntutan bagi pihak pengembang, pembatalan pembelian bisa membuat semua uang yang sudah dibayarkan hangus. Karena itu, sangat penting untuk memilih pengembang yang kredibel.
Pelajari rekam jejak pengembang baik dari media sosial maupun ulasan pembeli sebelumnya. Cara ini sangat membantu kamu agar terhindar dari penipuan.
Cara Membayar DP Rumah
Setelah mengetahui hal yang harus diperhatikan sebelum DP rumah, jangan lupa untuk mengetahui bagaimana cara membayarnya. DP rumah baik yang dicicil maupun yang dibayar langsung bisa dilakukan kepada bank atau pengembang perumahan tempat kamu membeli unit rumah.
Meskipun caranya tidak jauh berbeda, pembayaran DP harus dilakukan sesuai dengan kebijakan dari pemilik proyek yakni pengembang. Karena itu, pastikan layanan mana yang bisa kamu gunakan sebelum membayar cicilan DP rumah.
Bila kamu mengajukan pinjaman dengan skema KPR ke bank, maka kamu akan mendapatkan pinjaman uang tunai dengan nominal tertentu. Manfaatkan uang tersebut untuk membayar cicilan DP.
Setelah itu, kamu wajib membayar cicilan KPR setiap bulannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Pembayaran tagihan KPR akan dikenakan bunga sesuai dengan ketentuan dari pihak baik.
Jika kamu langsung mencicil DP rumah ke pengembang, maka skema yang berlaku ada adalah pembayaran secara kontan (uang tunai langsung lunas) serta pembayaran secara bertahap atau diangsur setiap bulan. Pilihlah mekanisme pembayaran yang sesuai dengan kemampuan finansial kamu.
Selalu utamakan perencanaan anggaran yang matang dalam melakukan pembelian rumah. Bila memungkinkan, sebaiknya kamu memiliki tabungan tersendiri untuk membayar biaya DP rumah agar tidak memberatkan proses pelunasan KPR.
Nah, itulah pembahasan Hijra tentang hal yang harus diperhatikan sebelum DP rumah.
Untuk memenuhi kebutuhan biaya uang muka rumah, kamu bisa mencoba menyimpan dana dengan fasilitas Deposito Mudharabah dari Hijrah Bank.
Produk investasi berjangka ini menggunakan akad mudharabah dengan pilihan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan. Kamu pun bisa memperoleh bagi hasil setiap bulan sesuai nisbah yang disepakati.
Segera download aplikasinya di Playstore atau Appstore dengan klik tombol di bawah ini, ya!