Hijra

3 Keutamaan Infak yang Bisa Buat Kamu Makin Semangat Beramal

infak-sedekah

Zakat, Infak, dan Sedekah menjadi bukti ajaran Islam yang mengajarkan kita untuk beribadah tidak hanya dengan ibadah-ibadah ritual namun juga dalam bentuk melakukan kebaikan kepada sesama manusia. 

Dalam Islam, ada pemberian atau sumbangan yang sifatnya fardu ‘ain yaitu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap individu Muslim.  Sumbangan wajib ini disebut zakat, diberikan kepada delapan kelompok penerima, termasuk para fakir dan miskin. 

Zakat harta atau zakatul mal wajib dikeluarkan ketika harta yang kita miliki telah mencapai besaran tertentu, dan disimpan dalam jangka waktu satu tahun Hijriah. Selain itu, ada pula zakat fitrah yang wajib dikeluarkan bagi setiap jiwa berupa makanan pokok yang diberikan di akhir bulan Ramadan. 

Selain zakat yang bersifat wajib, Islam juga mengajarkan infak dan sedekah sebagai kesempatan bagi kita untuk membantu sesama melalui amalan-amalan yang bersifat sunnah atau anjuran. Pada artikel kali ini, tim Hijra akan membahas mengenai perbedaan infak dan sedekah, serta tiga keutamaan infak. Yuk teruskan baca untuk mengetahui selengkapnya! 

Infak dan Sedekah, Apa sih Bedanya? 

Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, apa beda antara infak dan sedekah? Dalam kehidupan sehari-hari, kedua kata ini seringkali digunakan untuk mengacu kepada perbuatan baik dengan cara memberikan sesuatu, khususnya uang, kepada orang-orang yang membutuhkan seperti para fakir miskin. 

Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya kedua kata ini memiliki perbedaan makna? Simak penjelasan berikut ini!

Infak

Secara etimologis atau akar kata, kata infaq berasal dari kata anfaqa yang bermakna mengeluarkan atau membelanjakan harta. Infak bermakna harta yang dikeluarkan atau dibelanjakan di jalan Allah dengan semata-mata mengharap rida dari Allah.

Di Indonesia, pengertian infak juga tertulis dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, yaitu harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum. 

Ditinjau dari penggunaannya, harta yang diinfakkan di jalan Allah yang bukan berupa zakat dibagi menjadi dua, yaitu infak muqayyad dan ghairu muqayyad.   

Infak muqayyad adalah infak yang peruntukan penggunaannya terikat sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh donatur maupun pengelola. Sebagai contoh, infak yang dikumpulkan untuk pembangunan masjid, maka penggunaannya harus diperuntukkan untuk membangun masjid. 

Infak ghairu muqayyad adalah infak yang peruntukan penggunaannya lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan skala prioritas sesuai dengan kemaslahatan yang hendak dicapai.     

Sedekah

Kata sedekah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab sadaqah yang diambil dari kata sidq yang bermakna kebenaran. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, sedekah didefinisikan sebagai harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum. 

Dalam hadis, dijelaskan bahwa sedekah tidak hanya mencakup pemberian berupa materi, namun juga setiap bentuk kebaikan yang dapat memberikan manfaat maupun mencegah keburukan bagi orang lain. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi: 

Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah, berbuat ma’ruf dan melarang kemungkaran adalah sedekah, menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat di jalan adalah sedekah. Menuntun orang buta adalah sedekah, menyingkirkan batu, duri, atau tulang dari jalan adalah sedekah, kamu menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah. (HR Tirmidzi 1956). 

Dari penjelasan hadis di atas, dapat kita simpulkan bahwa sedekah memiliki cakupan yang lebih luas, tidak hanya terbatas berbentuk harta atau materi. Dalam hal ini, menginfakkan harta di jalan Allah juga masuk dalam kategori sedekah.   

Dalam hadis-hadis lain disebutkan bahwa menunaikan sedekah selain dapat membantu kita meraih rida Allah juga dapat membantu kita mencapai tujuan-tujuan tertentu, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qoyyimil Jauziyah ketika menjelaskan hadis Nabi yang berbunyi: 

“Obatilah orang-orang sakit kalian dengan bersedekah.”

Menurut Ibnul Qoyyim, sedekah dapat memberi khasiat menolak bala, termasuk diantaranya penyakit. Khasiat sedekah sebagai penolak bala ini berlaku sekalipun sedekah ini dilakukan oleh orang zalim, orang yang bermaksiat, bahkan orang yang tidak beriman kepada Allah sekalipun.

Lebih lanjut, beliau juga memaparkan bahwa khasiat sedekah untuk menolak bala sudah sering dirasakan oleh seluruh penduduk bumi, baik oleh orang-orang yang berilmu maupun orang-orang awam.    

Apa saja keutamaan berinfak?

Sebagai salah satu amalan yang dianjurkan, membelanjakan harta di jalan Allah memiliki banyak keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis, serta diterangkan oleh para Ulama. Berikut adalah tiga dari banyak keutamaan membelanjakan harta di jalan Allah:

Didoakan oleh Malaikat

Salah satu ganjaran dari menginfakkan harta di jalan Allah adalah didoakan oleh malaikat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari: 

“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari).

Sebagaimana penuturan para ulama, doa-doa yang dipanjatkan oleh para malaikat memiliki potensi mustajab karena para malaikat adalah makhluk yang senantiasa taat dan bertasbih kepada Allah. 

Mendapat balasan berlipat ganda

Dalam Al-Quran, Allah menggambarkan balasan terhadap amalan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah laksana benih unggul yang dapat membuahkan hingga 700 bulir. 

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah: 261)

Penjelasan dari ayat ini dicontohkan secara lebih konkret di dalam sebuah hadis yang dicatat oleh Imam Muslim, di mana seorang lelaki mendatangi Rasulullah dengan membawa seekor unta yang telah diberi tali kekang. 

Kepada Rasulullah, lelaki itu berkata, “Wahai Rasulullah, unta ini untuk sabilillah (diinfakkan di jalan Allah).” Mendengar hal tersebut, Rasulullah menjawab, “Kamu kelak di hari kiamat akan mendapatkan tujuh ratus ekor unta karenanya.”  

Mendapat naungan Allah di hari kiamat

Salah satu fase yang akan dilewati oleh seluruh umat manusia di hari kiamat adalah Yaumul Mizan, di mana seluruh manusia dari Nabi Adam hingga manusia yang terakhir dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menanti vonis pengadilan dari Allah, apakah mereka masuk surga atau neraka. 

Di Padang Mahsyar, di mana matahari diletakkan sangat dekat dengan kita, setiap orang sangat membutuhkan naungan dari Allah, dan salah satu yang dapat menjadi naungan kita adalah apa yang kita sedekahkan karena Allah. Hal ini disabdakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadis 

“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari Kiamat) hingga diputuskan di antara manusia atau ia berkata: “Ditetapkan hukuman di antara manusia.”  (HR Al-Baihaqi).    

Dengan demikian, apa yang kita belanjakan di jalan Allah di dunia tidak hanya akan mendapat balasan di dunia dan akhirat, namun juga atas izin Allah dapat menjadi naungan kita di hari kiamat. 

Melakukan infak dan sedekah adalah amalan sederhana yang dapat menjadi jalan untuk kita mendapatkan rahmat Allah serta meraih keselamatan dunia akhirat. Untuk semakin menyemangati kamu kamu berbuat kebaikan kepada sesama, Hijra Bank juga menyediakan fitur video-video Islami dan fitur Tanya Ahlinya yang diampu oleh para ustaz yang memiliki kredibilitas keilmuan.

Dengan fitur ini, kamu bisa tonton video-video bermanfaat di mana saja untuk perkaya khazanah keislamanmu dan perkuat semangatmu untuk terus beramal dan berbuat baik kepada sesama.

Selain itu, Hijra Bank juga dilengkapi dengan fitur Hijra Box yang memudahkan kamu membuat pos-pos khusus untuk mengatur pengeluaran, termasuk alokasi untuk kamu berinfak dan bersedekah. 

Tunggu apa lagi, yuk #LifeUpgrade dan gabung dalam gerakan kebaikan bersama Hijra Bank dengan download aplikasinya di bawah ini!   

  

‏.

Exit mobile version