Pintu rezeki dalam Islam dapat diraih dengan melakukan beberapa amalan sesuai petunjuk dari Al-Quran dan Sunnah.
Di setiap detik hidup kita, ada rezeki yang Allah ﷻ berikan. Bentuknya tidak hanya uang maupun kekayaan materi lainnya, namun juga keimanan, ketenangan hati, sahabat yang baik, maupun kesempatan untuk beribadah.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang amalan-amalan pintu rezeki dalam Islam yang bisa kita lakukan untuk melancarkan jalan rezeki kita. Apa sajakah amalan-amalan itu?
Pengertian rezeki menurut Islam
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pintu rezeki, terlebih dahulu kita akan membahas mengenai konsep dasar rezeki menurut agama Islam.
Menurut kamus Lisan Al-Arab yang dikarang oleh Ibnu Al-Manzur, rezeki atau Ar-Rizqu dibagi menjadi dua bentuk utama, yaitu rezeki lahir yang nampak terlihat seperti bahan makanan, dan rezeki batin bagi hati dan jiwa seperti pengetahuan dan ilmu-ilmu.
Berdasarkan pemaparan para ulama, yang dimaksud dengan rezeki adalah segala sesuatu yang bermanfaat dan berdaya guna bagi setiap hamba-Nya, serta dapat dimanfaatkan untuk kehidupan.
Menurut Syeikh Nawawi bin Umar Al-Jawi, ulama Nusantara asal Banten, rezeki tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman. Dalam kitab beliau yang berjudul Qatru al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits, dilansir dari NU Online, beliau menerangkan definisi rezeki sebagai berikut:
أَلرِّزْقُ لَايُخْتَصُّ بِالْمَأْكُوْلِ وَالْمَشْرُوْبِ بَلْ كُلُّ مَا إِنْتَفَعَ بِهِ الْحَيَوَانُ مِنْ مَأْكُوْلٍ وَمَشْرُوْبٍ وَمَلْبُوْسٍ وَغَيْرِهَا وَمِنْ أَعْظَمِ الرِّزْقِ التَّوْفَيْقُ لِلطَّاعَاتِ
“Rezeki tidak terbatas pada makanan dan minuman, akan tetapi segala sesuatu yang bermanfaat bagi hayawan (makhluk bernyawa) termasuk makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Rezeki yang paling utama adalah at-taufiq (pertolongan Allah ﷻ ) kepada ketaatan.”
Perintah mencari rezeki yang halal
Allah ﷻ sudah menentukan rezeki dari setiap makhluk hidup. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran surat Hud ayat 6:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah ﷻ rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Meskipun begitu, kita tidak diperbolehkan untuk diam berpangku tangan dan tidak melakukan usaha atau ikhtiar terbaik untuk menjemput rezeki yang digariskan oleh Allah ﷻ
Selain larangan untuk berpangku tangan, hal penting yang mesti diperhatikan ketika mencari rezeki adalah mencarinya dari jalan yang halal dan diridhoi oleh Allah ﷻ
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah: 168)
Agama Islam memerintahkan untuk mencari rezeki yang halal walaupun itu berasal dari pekerjaan kasar yang seringkali dipandang sebelah mata. Bahkan, Rasulullah ﷺ pernah mencium tangan sahabat-sahabat beliau yang kotor, kering, dan kasar karena bekerja keras mencari nafkah yang halal.
Amalan-amalan pintu rezeki dalam Islam
Selain mencari rezeki yang halal, ada juga amalan-amalan ibadah yang jika kita lakukan karena Allah ﷻ akan dapat menjadi pintu rezeki yang dapat melancarkan datangnya rezeki kepada kita. Apa saja amalan-amalan tersebut?
1. Sedekah
Amalan pertama yang dapat menjadi pintu rezeki dalam Islam menurut Al-Quran dan Hadits adalah bersedekah. Sedekah berasal dari bahasa Arab sadaqah yang diambil dari kata sidq yang bermakna kebenaran.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, sedekah didefinisikan sebagai harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
Terdapat keutamaan yang sangat besar jika kita bersedekah. Dalam Al-Quran, Allah ﷻ memberikan perumpamaan harta yang dihabiskan di jalan Allah ﷻ , termasuk untuk bersedekah, sebagai biji yang tumbuh menjadi tujuh ratus bulir.
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah: 261)
2. Menjalin silaturahmi
Islam menekankan pentingnya menjaga ikatan kekerabatan antar sesama manusia, khususnya kepada orang-orang terdekat kita. Salah satu manfaat menjalin silaturahmi sebagaimana dijelaskan dalam hadits adalah melapangkan rezeki dan memanjangkan umur. Menjalin silaturahmi juga merupakan pintu rezeki yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.
Menurut hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan (sisa) umurnya, maka sambunglah (tali) kerabatnya.
Dengan menjalin dan memperbaiki hubungan antar manusia, Insya Allah urusan-urusan kita akan menjadi lebih lancar seiring semakin dekatnya hubungan sesama kita, termasuk urusan-urusan yang berkaitan dengan rezeki seperti pekerjaan dan bisnis.
3. Istighfar
Istighfar atau memohon ampun kepada Allah ﷻ adalah perbuatan sunnah Nabi ﷺ yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah untuk memperlancar datangnya rezeki kita. Dalil mengenai beristighfar sebagai pintu rezerki dalam Islam dapat dilihat di surat Nuh.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ
“Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun,
يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ
niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,
وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ
dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
(QS Nuh: 10-12)
4. Menikah
Salah satu amalan yang mungkin jarang kita sadari termasuk di antara amalan untuk meraih pintu rezeki adalah menikah. Dalam Al-Quran, Allah ﷻ menjanjikan bahwa orang-orang yang menikah demi menjaga kehormatan mereka, maka Allah ﷻ akan mengkayakan mereka. Hal ini termaktub dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 32.
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Terkait frasa “Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka…” sahabat Nabi, yaitu Abdullah bin Mas’ud dan Umar ibn Al-Khattab radiyallahu ‘anhuma mengatakan:
اِلْتَمِسُوا الغِنَى فِي النِّكَاحِ
“Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah.”
5. Membaca shalawat
Di antara cara bagi kita sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ untuk mengekspresikan rasa cinta dan terimakasih kita kepada beliau adalah dengan membaca shalawat.
Membaca shalawat adalah sebuah amalan yang secara langsung diperintahkan oleh Allah ﷻ di dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Ada banyak sekali keutamaan membaca shalawat. Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلَاةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلَاتِي ؟ فَقَالَ : مَا شِئْتَ . قَالَ قُلْتُ الرُبُعَ ؟ قَالَ : مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ . قُلْتُ النِّصْفَ ؟ قَالَ : مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ . قَالَ قُلْتُ فَالثُّلُثَيْنِ ؟ قَالَ : مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ . قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا ؟ قَالَ : إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ
“Saya berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh saya telah memperbanyak bershalawat kepadamu, lalu seberapa banyak saya jadikan shalawat saya kepadamu di dalam doa saya?”
Beliau menjawab, “Silahkan saja.” Saya berkata, “Seperempat?” Beliau menjawab, “Silahkan saja, dan jika kamu tambah maka akan lebih baik.”
Saya berkata, “Setengahnya?” Beliau menjawab, “Silahkan saja, dan jika kamu tambah maka akan lebih baik bagimu.”
Saya berkata, “Dua pertiga ?” Beliau menjawab: “Silahkan saja, dan jika kamu tambah maka akan lebih baik.” Saya berkata, “Akan saya tujukan shalawatku kepadamu pada semua waktu.”
Beliau menjawab: “Kalau begitu, maka akan dicukupkan semua keinginanmu, dan dosamu akan diampuni.”
Hal ini juga disampaikan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, dikutip dari Al-Manhaj, bahwasanya satu dari tiga puluh sembilan keutamaan bershalawat adalah untuk menghilangkan kefakiran. Oleh karena itu, membaca shalawat termasuk di antara amalan untuk menggapai pintu rezeki.
Kesimpulan
Demikian lima amalan yang Insya Allah dapat menjadi wasilah untuk menjadi pintu rezeki. Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah ﷻ untuk dapat istiqomah mengamalkannya ya!
Selain mencari rezeki yang halal dan melakukan amal ibadah, salah satu hal yang penting yang harus kita lakukan terkait rezeki adalah membelanjakannya melalui transaksi yang halal dan diridhoi oleh Allahﷻ serta bebas dari akad-akad yang diharamkan seperti riba, gharar, dan maysir.
Untuk membantumu bertransaksi sesuai syariah, Hijra Bank menyediakan layanan perbankan syariah untuk menemani hijrahmu menuju kehidupan yang lebih baik dan berdampak.
Tunggu apa lagi, yuk unduh aplikasi Hijra Bank untuk bertransaksi secara halal dan sesuai syariah!
