Hijra

3 Kriteria Haji Mabrur yang Diterangkan Rasulullah dan Cara Meraihnya

ciri haji mabrur

Siapakah umat Muslim yang tidak ingin menjadi haji mabrur? Jelas, setiap Muslim yang beriman kepada Allah ﷻ pastinya berharap ibadah haji yang mereka lakukan akan menjadi haji yang diterima oleh Allah ﷻ.

Karena haji adalah salah satu dari rukun Islam, maka haji menjadi salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang muslim setidaknya satu kali seumur hidup. Tentunya, layaknya ketika melaksanakan kewajiban yang lain, kita berharap kewajiban ibadah haji kita tidak semata-mata terlaksana, namun juga diterima dan berpahala.

Pertanyaannya, apa yang disebut dengan haji mabrur? Di dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail mengenai haji yang mabrur, mendalami ciri-ciri haji yang diterima oleh Allah ﷻ berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad ﷺ, serta beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk meraihnya.

Memahami konsep haji mabrur

Pexels/Mutahir Jamil

Istilah haji mabrur tentu tidak lagi asing bagi telinga umat muslim di Indonesia. Bahkan, istilah mabrur sendiri telah menjadi salah satu entri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang bermakna diterima Allah Swt.; baik.

Dari segi etimologi bahasa, kata mabrur berakar dari kata dalam bahasa Arab al-birru yang bermakna kebaikan atau kebajikan.

Para ulama memiliki beberapa pendapat mengenai pengertian haji mabrur secara istilah. Dikutip dari Rumaysho, para pakar fiqh mengatakan bahwa yang dimaksud haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori dengan kemaksiatan pada saat melaksanakan rangkaian manasiknya.

Imam An-Nawawi berpendapat bahwa di antara tanda diterimanya haji seseorang adalah adanya perubahan menuju yang lebih baik setelah pulang dari pergi haji dan tidak membiasakan diri melakukan berbagai maksiat.

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa apabila ibadah haji kita diterima oleh Allah ﷻ, maka tidak ada balasan yang lebih pantas melainkan surga. 

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

“Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari).

Ciri-ciri haji mabrur menurut hadits Nabi ﷺ

Setelah mengetahui balasan yang amat besar bagi orang yang hajinya diterima oleh Allah ﷻ, bagaimanakah ciri-ciri atau tanda-tanda dari orang-orang yang diterima hajinya oleh Allah ﷻ? 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya, Rasulullah ﷺ ditanya oleh para Sahabat, dan beliau memberikan kriteria orang yang diterima hajinya oleh Allah, dikutip dari NU Online

قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ

“Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah , apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’”

Dalam hadits lain, yang diriwayatkan oleh Al-Hakim, Rasulullahﷺ menerangkan kriteria lain yang menjadi ciri-ciri haji mabrur. 

سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام

“Rasulullah ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’”

Berikut penjelasan singkat mengenai kriteria haji mabrur menurut hadits!

Menyebarkan kedamaian

Salah satu sifat utama dari seorang muslim adalah senantiasa menebarkan kedamaian dan rasa aman. Nabi ﷺ mengajarkan bahwa salah satu tanda sempurnanya keimanan seseorang adalah ketika orang lain selamat dari gangguan lisan maupun tangannya.

Hal ini disebabkan karena ketika iman sudah merasuk ke dalam hati seseorang, maka ia akan senantiasa ingat untuk selalu memenuhi hak-hak orang lain dan tidak berbuat zalim. 

Dengan demikian, ia akan senantiasa menjaga memelihara kedamaian dan rasa aman antar sesama.

Memberi makan kepada yang membutuhkan

Pexels/Julia M Cameron

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sebagai makhluk hidup. Karenanya, memberi makan kepada orang yang kelaparan adalah salah satu amalan yang paling utama karena dapat menjaga kehidupan seseorang. 

Keutamaan memberi makan orang lain dipertegas oleh hadits-hadits Nabi Muhammad ﷺ, salah satunya dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Salam radiyallahu ‘anhu:



يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، أَفْشُوْا السَّلَامَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

 .

“Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturahmi, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan sejahtera.” (HR At-Tirmidzi)

Santun dalam bertutur kata

Menjaga kesantunan dalam bertutur kata adalah salah satu cara menjaga keharmonisan hubungan antar sesama manusia.

Selain itu, bersikap santun dalam bertutur kata merupakan salah satu tanda mukmin yang sejati. Hal ini disabdakan oleh Nabi Muhammad ﷺ dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radiyallahu ‘anhu: 

لَيْسَ المُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الفَاحِشِ وَلَا البَذِيءِ   

“Bukanlah seorang mukmin, orang yang suka mencela, orang yang suka melaknat dan orang yang suka berkata-kata kasar dan juga kotor.” (HR At-Tirmidzi)

Cara memperoleh haji yang mabrur

Bagaimanakah cara agar ibadah haji kita menjadi haji yang diterima oleh Allah ﷻ? Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara-caranya! 

Niat yang ikhlas

Dalam beribadah, salah satu hal yang mesti kita jaga adalah keikhlasan niat. Keikhlasan niat ini menjadi pondasi dari seluruh amal ibadah kita, termasuk haji, karena setiap kita akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang kita niatkan. 

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى 

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Umar ibn Al-Khattab radiyallahu ‘anhu)

Jangan sampai terbersit dalam hati kita untuk melakukan ibadah haji dengan niat yang lain selain mencari ridha Allah ﷻ seperti mencari popularitas di tengah masyarakat.  

Nafkah yang halal

Untuk menunaikan ibadah haji, seringkali kita harus mempersiapkan perbekalan dan persiapan finansial yang cukup banyak. 

Tidak hanya untuk membiayai ongkos ibadah haji dan kebutuhan selama di tanah suci, namun kita juga butuh persiapan finansial untuk biaya orang-orang yang menjadi tanggungan kita selama kita pergi haji. 

Kita diharuskan untuk mencari uang dari sumber yang halal untuk persiapan ibadah haji kita agar haji kita diterima oleh Allah ﷻ karena Allah ﷻ Maha Baik dan hanya menerima dari sumber yang baik.

إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

Sesungguhnya Allah itu Maha baik dan tidak menerima, kecuali sesuatu yang baik. (HR Muslim, dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu).

Untuk menjaga agar uang yang kita gunakan tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang haram seperti riba, kita bisa menyimpan uang kita di bank yang menggunakan akad yang sesuai syariah.

Artikel terkait: 9 Jenis Akad Bank Syariah yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mulai Transaksi! 

Kita bisa menabung lewat Hijra Bank untuk persiapan finansial perjalanan haji dan memanfaatkan fitur Hijra Box untuk membuat box-box khusus untuk biaya pendaftaran haji, perbekalan di tanah suci, maupun kebutuhan hidup keluarga selama kita di tanah suci.

Klik tombol di bawah ini untuk download aplikasi Hijra Bank!

Manasik sesuai yang diajarkan Nabi ﷺ 

Pexels/Ayşenur Sağlam

Salah satu elemen penting agar haji kita diterima selain niat ikhlas karena Allah adalah tata cara ibadah yang sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ sekaligus menjaga hati dan tubuh kita dari hal-hal yang dihindari selama ibadah haji seperti berhubungan suami istri, terlibat dalam perdebatan dan pertengkaran, serta membunuh hewan.

Terlebih lagi, ibadah haji kita akan lebih bermakna jika kita menyibukkan diri dengan senantiasa beribadah serta mengingat Allah, serta menjauhkan diri dari hal yang sia-sia seperti pembicaraan yang tidak berfaedah.  

Kesimpulan

Haji mabrur adalah impian setiap muslim yang diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah di tanah suci. Untuk meraihnya, tidak hanya dibutuhkan kesucian niat serta kesempurnaan ibadah sesuai apa yang digariskan oleh syariat, namun juga kesungguhan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berdampak positif untuk sesama manusia dan lingkungan. 

Jika kamu ingin memulai perjalanan #LifeUpgrade menjadi pribadi yang lebih baik, kamu bisa mulai Pakai Yang Baik dengan mengunduh Hijra Bank.

Tidak hanya layanan perbankan syariah, namun kamu juga bisa manfaatkan fitur-fitur lain untuk bantu aktifitas ibadahmu seperti petunjuk arah kiblat, Al-Quran digital, jadwal shalat, serta video kajian. 

Mulai langkahmu dengan mengunduh Hijra Bank dengan klik tombol di bawah ini!

Exit mobile version