Memasuki usia dewasa, ada banyak hal yang mulai menjadi pertimbangan kamu dalam menjalani hidup. Beberapa mungkin terpikir untuk memiliki kendaraan pribadi, ada pula yang memilih membeli rumah yang nyaman, dan tak sedikit yang memutuskan untuk mengakhiri masa lajang. Namun, banyak pula yang memutuskan untuk berinvestasi dalam asuransi.
Pentingnya memiliki asuransi
Sumber : Envato
Kamu mungkin beranggapan bahwa asuransi hanya ditujukan untuk pasangan atau keluarga yang sudah memiliki anak. Sebenarnya, tidak begitu. Sebagai generasi milenial, kamu juga bisa memiliki asuransi sendiri, kok!
Bahkan, daripada menghabiskan uang untuk tujuan yang tidak tentu, lebih baik kamu menyiapkan asuransi dari sekarang. Tentunya, ini bukan tanpa sebab. Sebaliknya, ada banyak sekali alasan mengapa kamu harus membeli asuransi diri mulai sekarang. Berikut beberapa di antaranya:
- Biaya premi yang lebih terjangkau. Makin muda usia, misalnya pada rentang 20 sampai 30 tahun, biaya premi yang kamu bayarkan akan jauh lebih murah. Sebab pada usia tersebut, kondisi kesehatanmu masih terbilang prima.
- Memberikan perlindungan ekstra. Manfaat utama memiliki asuransi adalah memberi perlindungan tambahan untuk semua risiko yang bukan tidak mungkin akan terjadi di masa depan. Proteksi yang kamu dapatkan juga pastinya sesuai dengan jenis-jenis asuransi yang kamu pilih.
- Memiliki peluang yang lebih besar. Apabila kamu memutuskan untuk menyiapkan asuransi sejak belia, potensi pengajuan kamu untuk diterima pada pihak penyedia tentu akan semakin besar.
- Membantu mengelola anggaran. Menabung mungkin membantu kamu menyimpan uang, tetapi memiliki asuransi akan memberikan manfaat lebih dari itu. Sebab, premi yang kamu bayarkan mungkin lebih kecil daripada jika kamu harus menanggung risiko di kemudian hari.
Jenis Asuransi Syariah
Sumber : Envato
Sesuai dengan manfaat yang nantinya kamu dapatkan, ada banyak sekali jenis asuransi dan contohnya yang bisa kamu pilih. Berikut beberapa di antaranya yang mungkin dapat kamu jadikan pertimbangan:
Asuransi jiwa
Asuransi jiwa merupakan bentuk asuransi yang menawarkan biaya pertanggungan pada ahli waris jika pihak yang menjadi tertanggung atau nasabah meninggal dunia. Tak hanya itu, ada pula produk asuransi kejiwaan yang turut memberikan pertanggungan jika nasabah mengalami risiko cacat tetap sepenuhnya.
Asuransi kesehatan
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan tipe asuransi satu ini. Asuransi kesehatan memberi penggantian biaya yang kamu keluarkan atau menanggung perawatan medis karena kecelakaan atau sakit yang kamu alami.
Biasanya, jenis-jenis asuransi ini memberikan manfaat utama berupa plafon rawat jalan dan rawat inap. Ada pula beberapa produk tambahannya, seperti kacamata, gigi, dan kehamilan serta persalinan.
Asuransi kendaraan
Tipe asuransi berikutnya adalah asuransi kendaraan, biasanya khusus untuk kendaraan roda empat. Asuransi ini mencakup penggantian kerugian kepada nasabah atau pemilik mobil yang mengalami kecelakaan, kerusakan atau kehilangan, bencana alam, dan tabrakan.
Tak hanya itu, asuransi kendaraan juga menanggung kerusakan yang terjadi karena bencana alam. Namun, umumnya nasabah harus melakukan penambahan premi untuk bisa mendapat manfaat tersebut.
Asuransi pendidikan
Kemudian, ada pula asuransi pendidikan, yaitu produk yang menawarkan jaminan berupa uang pendidikan untuk anak jika orang tua mengalami risiko cacat total atau bahkan meninggal dunia. Sebenarnya, konsep asuransi ini tidak jauh berbeda dengan asuransi jiwa. Hanya, pemberian dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan tingkat pendidikan anak.
Asuransi syariah berkelompok
Jenis asuransi ini ditujukan khusus untuk nasabah dalam kelompok. Misalnya, organisasi, lembaga masyarakat, perusahaan, atau komunitas. Adanya banyak nasabah membuat pembayaran premi untuk asuransi ini lebih ringan daripada asuransi individu.
Asuransi dengan investasi (unit link) syariah. Produk ini menggabungkan manfaat asuransi sekaligus investasi yang berbasis syariah. Sebagian dana premi akan diarahkan pada dana tabarru’ dan sisanya diarahkan untuk investasi nasabah.
Asuransi kerugian syariah. Produk asuransi yang memberikan penggantian kerugian kepada nasabah atas semua harta benda yang menjadi pertanggungjawaban.
Asuransi haji dan umroh. Jenis asuransi syariah yang memberikan manfaat proteksi finansial untuk para jamaah haji maupun umrah atas semua musibah yang dialami selama nasabah menjalankan ibadah haji atau umrah di Tanah Suci. Asuransi ini juga sudah diatur dalam Fatwa MUI Nomor 39/DSN-MUI/X/2002 tentang asuransi haji.
Lalu, Apa Bedanya Asuransi Konvensional dan Syariah?
Sumber : Envato
Perbedaan utama dari produk asuransi konvensional dan syariah bisa kamu perhatikan dari sisi akad atau kontrak yang dibuat. Saat memilih membeli produk asuransi konvensional, kontraknya berupa pertanggungan dari perusahaan penyedia kepada peserta atau nasabah.
Sementara itu, asuransi syariah menggunakan konsep perjanjian yang dinamakan akad hibah. Sesuai dengan ajaran Islam, akad hibah memiliki arti saling menolong atau menanggung risiko di antara semua peserta.
Asuransi syariah sendiri dilakukan dari pengumpulan dan mengelola dana tabarru yang menawarkan konsep pengembalian guna menghadapi semua risiko melalui ikatan atau akad yang sesuai dengan prinsip dan ajaran syariah Islam.
Secara sederhana, asuransi syariah beroperasi dengan mengimplementasikan prinsip berbagi risiko atau sharing of risk. Jadi, risiko untuk satu pihak akan menjadi beban semua anggota lain yang masuk dalam daftar pemegang polis.
Sementara itu, asuransi konvensional beroperasi dengan menerapkan prinsip transfer risiko atau transfer of risk. Artinya, risiko dari para nasabah atau pemegang polis menjadi tanggungan perusahaan penyedia asuransi sepenuhnya.
Keuntungan Memilih Asuransi Syariah
Selain pentingnya memiliki asuransi, kamu juga perlu tahu jenis asuransi yang harus kamu pilih. Dibandingkan dengan konvensional, ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan memilih produk asuransi syariah, di antaranya:
Tidak ada sistem dana hangus
Dana premi atau kontribusi yang disetorkan oleh nasabah sebagai dana hibah atau tabarru’ dalam asuransi berbasis syariah tidak akan hangus meski nasabah tidak mengajukan klaim selama periode perlindungan. Dana ini akan tetap terakumulasi dan menjadi milik peserta atau pemegang polis.
Pengelolaan dana secara transparan
Keunggulan lainnya adalah perusahaan asuransi yang menggunakan sistem berbasis syariah harus melakukan pengelolaan dana secara transparan. Ini termasuk kontribusi pemakaian anggaran maupun pembagian hasil investasi. Jika terjadi kelebihan atau istilahnya surplus underwriting, maka nisbahnya juga dibagi dengan transaparan kepada semua pemegang polis.
Dana dikelola sesuai dengan syariat Islam
Kemudian, asuransi berbasis syariah harus melakukan pengelolaan dana dengan berfokus dan berpedoman pada prinsip fiqh atau syariat Islam. Ini termasuk menghindari judi atau maisir, ketidakpastian atau gharar, dan bunga atau populer dengan sebutan riba.
Selain itu, dana dari para pemegang polis juga tidak bisa dialihkan sebagai bentuk investasi saham dari emiten yang mempunyai aktivitas operasional usaha jasa atau dagang yang tidak sesuai dengan prinsip atau aturan syariah.
Selain menyiapkan asuransi, pastikan kamu juga menerapkan salah satu ajaran Agama Islam tentang menabung dan sebisa mungkin menjauhi riba dalam kehidupan. Caranya tidak sulit, karena kamu bisa memercayakan tabunganmu di Hijra Bank.
Bahkan, kamu dapat memperoleh banyak sekali manfaat menabung di bank ini, tanpa harus merasa cemas atau khawatir akan berbagai kondisi yang berhubungan dengan maysir, riba, dan gharar. Yuk, coba sekarang dengan download aplikasi Hijra Bank di ponselmu dengan klik tombol di bawah ini!