Banyak pemilik Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang memulai usaha dengan modal dari dana pribadi. Di awal usaha pengaturan keuangan antara kepentingan pribadi dan usaha bisa jadi selalu disatukan.
Padahal keuangan pribadi dengan urusan usaha yang tidak dipisah akan menimbulkan risiko keuangan yang selalu mengintaimu. Maka dari itu sangat penting untuk melakukan pemisahan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis atau usahamu.
Tak sedikit dari pelaku usaha yang memulai usahanya dari nol kesulitan untuk memisahkan keuangan bisnis dan pribadi. Seringkali, dana dari usaha digunakan untuk keperluan pribadi juga, sehingga akan membuat laporan keuangan usaha menjadi rancu dan berantakan.
Memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha sangat penting dalam membuat pembukuan. Sehingga, pencatatan pemasukan dan pengeluaran usaha akan tersusun dengan rapi.
Bahkan, salah satu faktor suatu usaha dapat semakin berkembang dengan baik adalah karena pemilik usaha dapat memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha.
Dan ketika perjalanan suatu usaha semakin berkembang, terkadang pemilik usaha membutuhkan permodalan yang lebih besar, baik itu dari pembiayaan atau pun dana dari investor.
Modal besar dari investor tersebut tentunya harus dimasukkan ke dalam kas atau pencatatan pemasukan keuangan usaha, tidak disatukan dengan urusan pribadi. Berikut ini ada beberapa manfaat jika keuangan usaha dipisahkan dari keuangan pribadi.
Manfaat Memisahkan Keuangan Usaha dengan Keuangan Pribadi
1. Laporan Keuangan Lebih Rapi
Dengan memisahkan keuangan pribadi dari pembukuan perusahaan, maka laporan keuangan yang dihasilkan juga akan lebih rapi, dan mencerminkan kondisi perusahaan yang lebih benar.
Selain itu, semua keuntungan yang didapatkan dari bisnis serta biaya pengeluaran akan tercatat rapi.
2. Keuangan Lebih Stabil
Pendapatan usaha yang didapat tidak digunakan untuk pengeluaran pribadi, maka akan lebih stabil bagi usaha yang sedang dijalankan. Dana dari anggaran keuangan yang tersedia dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional usaha dengan lebih baik lagi.
3. Menghindari Resiko Pertanggungjawaban
Jika pemilik usaha menggunakan pendapatan usaha untuk keperluan pribadi, maka hal ini juga membuat utang atau kewajiban usaha menjadi tanggung jawab pribadi juga, karena tidak ada garis yang jelas memisahkan antara keuangan pribadi dari keuangan usaha.
Beban tanggung jawab akan semakin besar jika usaha tersebut dibangun bukan dari satu orang pemilik saja, tetapi dua orang atau lebih. Jika keuangan dipisahkan, maka tabungan pribadimu akan terpisah dari tanggung jawab usaha.
4. Lebih Profesional
Memisahkan keuangan usaha dan pribadi juga dapat meningkatkan citra usaha yang lebih profesional. Bisnis yang dijalankan bukan hanya sekedar hobi, tapi adalah keseriusan untuk menghasilkan keuntungan.
Pemisahan keuangan adalah langkah awal menuju usaha yang lebih menguntungkan. Selanjutnya, akan akan bisa lebih mudah memantau seberapa baik usahamu berkembang. Kapu pun bisa lebih mudah membuat keputusan untuk meningkatkan hasil usaha menjadi lebih baik lagi.
Tips Khusus Memisahkan Keuangan Pribadi dengan Keuangan Usaha
Setelah memahami pentingnya memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi, tentunya ada tips-tips yang bisa kamu lakukan. Berikut ini tips-tips memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, agar keuangan pribadi dan usahamu tidak saling mengganggu.
1. Membuat Rekening Pribadi Dan Rekening Usaha
Tips yang pertama dalam pemisahan keuangan adalah dengan memisahkan rekening pribadi dengan rekening usaha. Menempatkan uang pribadimu di rekening tabungan yang terpisah dengan rekening untuk usaha adalah sesuatu cara yang cukup ampuh dilakukan.
Jadi, dengan pemisahan keuangan tersebut kamu dapat mengetahui secara jelas apakah usaha yang kamu bangun tersebut sudah berkembang atau belum.
2. Apresiasi Diri dengan Memberikan Gaji Untuk Diri Sendiri
Tidak sedikit para pebisnis pemula, sang pemilik juga ikut andil bekerja sebagai pekerja di bisnisnya.
Ada 3 peran yang dijalankan sekaligus, yaitu pemilik usaha sebagai penanam modal, pekerja atau karyawan, dan pemilik properti tempat terjadinya aktivitas usaha. Menggaji di sini terdapat dalam beberapa macam pembayaran dari rekening bisnis ke rekening pribadi (owner), seperti :
a. Pembayaran gaji sebagai karyawan pekerja.
b. Honor atau komisi sebagai karyawan pekerja.
c. Untuk peran owner property, pembayaran uang sewa (listrik, air, dan telpon).
d. Perannya sebagai pemodal, pembayaran bagi hasil keuntungan atau deviden.
Semua pembayaran pembiayaan-pembiayaan tersebut masih dapat dikondisikan dengan sebaik-baiknya sesuai kondisi keuangan jika pendapatan bisnis masih belum stabil.
3. Simpanlah Bukti Transaksi Usaha
Dengan menyimpan bukti transaksi usaha dengan baik dapat memberikan manfaat untuk kedepannya. Misalnya, akan lebih mudah dalam melakukan pengelolaan perhitungan pembukuan.
Bukti transaksi usaha yang berbentuk hardcopy seperti nota atau kuitansi tersebut dapat disimpan di dalam map dengan rapi sebagai arsip penting. Serta yang berbentuk softcopy, dapat disimpan di dalam media penyimpanan could server, memory card, dan lainnya.
4. Melakukan Pencatatan Keuangan Usaha
Kemudian melakukan pencatatan keuangan usaha merupakan salah satu tips dalam pemisahan keuangan usaha dengan pribadi. Lakukanlah pencatatan keuangan dengan baik dan rapi supaya tidak tercampur antara pencatatan keuangan pribadi dan usaha dan lebih baik dilakukan secara berkala.
Melakukan pencatatan pemisahaan keuangan tersebut pastinya tidak mudah, butuh tenaga dan waktu yang ekstra.
5. Melakukan Evaluasi Keuangan Mingguan, Bulanan, Tahunan
Tips yang terakhir dalam pemisahan keuangan ini yang kamu dapat terapkan adalah melakukan evaluasi keuangan setiap minggu, bulanan bahkan tahunan. Disarankan melakukan evaluasi keuangan tiap minggu untuk mengontrol modal usaha serta keuntungan yang diraih.
Jika sudah melakukannya secara rutin dalam mingguan, lalu dapat dilakukan evaluasi kembali secara berkala 3 bulan sekali.
Pakai Hijra for Business untuk Urusan Keuangan Usahamu
Nah, dari kelima tips di atas kamu bisa melakukannya cukup dari satu genggamanmu saja. Hijra Bank kini memiliki fitur account Hijra for Business untuk memudahkanmu memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usahamu. Hijra for Business ini nantinya memiliki HijraID yang berbeda dari HijraID akun pribadimu.
Tak perlu repot-repot membuka rekening di lain bank, cukup di satu aplikasi kamu bisa membuat rekening baru untuk usahamu.
Selain itu Hijra for Business juga terdapat beragam fitur yang bisa kamu gunakan untuk pencatatan pemasukan dan pengeluaran keuangan usahamu, menganalisis cash flow usahamu. Sehingga kamu tidak perlu repot-repot lagi mencatat secara manual pengeluaran dan pemasukan di buku secara terpisah.
Belum memiliki HijraID? Ayo segera unduh aplikasi Hijra Bank dan buat akun HijraIDmu. Aplikasi Hijra Bank kini sudah tersedia di